Siapa Rahmad Feriansyah, Mahasiswa UB yang Diduga Lecehkan Beberapa Mahasiswi?

Beberapa waktu lalu, beredar sebuah cuitan di platform X yang menceritakan tindak pelecehan dan kekerasan oleh seorang mahasiswa dari kampus ternama di salah satu kota besar di Jawa Timur.

Cuitan di platform X itu milik akun @jalannyamerah, yang diunggah pada Senin (13/10/2025).

Dalam cuitannya itu, si pemilik akun bercerita panjang lebar tentang tindak asusila yang ia terima dari kekasihnya yang bernama Rahmad Feriansyah, yang merupakan mahasiswa Universitas Brawijaya (UB).

Baca Juga: Biodata dan Agama Nurul Sahara, Mahasiswa S3 Universitas Brawijaya yang Cekcok dengan Yai Mim

Si pemilik akun alias korban yang tidak diketahui identitasnya ini mengatakan, bahwa Rahmad Feriansyah melakukan tindakan amoral tidak hanya pada dirinya saja, tapi juga pada beberapa mahasiswi lainnya.

"Ada yang tau Feri FIA Adbis 22 WAKAPEL 3 RABRAW 2024? Dia adalah pelaku pelecehan seksual yang memiliki banyak korban bahkan hingga hari ini,” cuit akun tersebut di platform X.

“Di sini saya mewakilkan seluruh korban dari Feri dan berharap bahwa Feri dapat ditindak seadil-adilnya dan tidak dibiarkan berkeliaran bebas di kampus,” lanjutnya.

Lebih lanjut akun itu menjelaskan, bahwa Feri--sapaan Rahmad Feriansyah, sangat lihai dalam berkata-kata, sehingga wanita mana pun pasti akan luluh dengan bujuk rayunya.

"Hubungan saya dengan Feri jalani mulai diselimuti dengan kontrol, ancaman halus, dan segala manipulasi emosional sehingga membuat saya ketergantungan dengannya,” jelas akun itu.

Foto Rahmad Feriansyah (Tiktok)Menurut paparan dari korban, atau si pemilik akun @jalannyamerah itu, Feri bahkan masih sempat menjelekkan namanya di kampus UB, dengan mengatakan pada hampir seluruh mahasiswa bahwa dirinya sudah pernah berhubungan intim dengan Feri.

Tidak itu saja, Feri juga terus meneror si korban dengan mengirimkan video-video tak senonoh yang diambil tanpa sepengetahuannya.

Menurut cerita korban, kekerasan yang dilakukan Feri padanya sudah melampaui batas, yaitu menjambak, menendang, bahkan mencekiknya hingga pingsan. Dan yang paling parah, Feri juga pernah memaksanya untuk menenggak minuman keras.

Sontak tindakan Feri itu membuat korban syok, dan akhirnya memutuskan untuk pulang kampung karena depresi. Ia tak peduli lagi jika kuliahnya tak terurus.

Namun sayang, saat ia sampai di rumah, orang tuanya tak percaya pada ceritanya, dan malah menyalahkannya. Diketahui, rupanya Feri telah menghasut kedua orang tuanya dengan cerita-cerita palsu.

Ditambah lagi, orang tua Feri juga melindungi anaknya, dan sedikit pun tak percaya dengan penjelasan korban.

Meski peristiwa mengerikan ini terjadi setahun yang lalu, korban berharap ada keadilan untuk dirinya, dan cuitannya itu segera mendapat perhatian serta tindak lanjut dari pihak berwajib.