Mualaf 12 Tahun, Dokter Tirta Diajarkan Masuk Islam Tidak Dibranding Berlebihan
Gosip

Dokter Tirta bercerita mengenai pengalamannya mempelajari agama Islam hingga memutuskan mualaf.
Tirta memutuskan mualaf pada 2013 berawal dari membaca buku dengan cover bertuliskan 'Al Ikhlas'.
Namun dalam podcast bersama Habib Jafar, Boris Bokir dan Onad, Tirta mengaku lupa judul spesifiknya.
Baca Juga: Warteg Agung Gandaria, Lokasi DJ Dipha Barus Prarilis Single 'Rima Raga'
Dalam pergumulan itu, Tirta lalu curhat pada teman dan menyuruhnya ngobrol dengan Ustaz yang dirasa lebih paham agama.
"Kan aku tanya ke temenku yang muslim katanya kalau baca doang tanpa guru bahaya tuh baca ilmu tanpa guru," cerita Tirta.
Baca Juga: Mamat Alkatiri Marah Mees Hilgers Kena Framing Andre Rosiade: Maunya apa sih?
"Ketemulah Ustaz Kyai Haji Sumproni tuh masjid dekat kos. Ya udah ngobrol sama dia banyak," sambungnya.
Habib Jafar tidak menyangka Tirta ingin mempelajari Agama Islam dengan tanya langsung pada guru di masjid terdekat.
Sebelumnya, Dokter Tirta memeluk agama Katolik. Dia pun telah menerima Sakramen Karisma.
Agama itu diturunkan dari ibu yang beragama Katolik sedangkan ayahnya beragama Islam.
"Tapi lu betul-betuls serius ya? Maksudnya belajarnya sampe ke guru, baca buku," kata Habib Jafar.
Tirta pun menjelaskan dia mendapatkan wejangan jika tertarik masuk Islam maka jangan dibranding berlebihan.
"Itu beneran itu ngobrol tapi saat itu dia ngajari jangan sampai dibranding berlebihan. Jadi alasannya di berlebihan," kata Tirta.
"Aku hanya ingin mengatakan kalau mau masuk Muslim belajarlah, iqro yang banyak buanget," tambahnya.
Habib Jafar menyatakan persetujuannya dengan ucapan Tirta. Sebab branding mualaf bisa dipandang riya.
"Gue suka banget, dibranding berlebihan agar tidak terlihat riya bagi kitanya dan agar tidak bisa menyakitilah hati orang lain," pungkas Habib Jafar.