Mega Kenichiro Ungkap Status Kewarganegaraan Natsuki dan Ritsuki, Sebut Dokumen Penting Ini

Selebgram Erna Megawati alias Mega Kenichiro atau yang akrab disapa Uma Mega baru-baru ini mengungkap status kewarganegaraan Natsuki dan Ritsuki. Sebagai informasi, Erna Megawati merupakan orang Indonesia yang menikah dengan orang Jepang bernama Ueno Kenichiro. 

Kini, Mama Mega yang sedang hamil anak ketiga tinggal di Jepang bersama dua anaknya, Ueno Natsuki dan Ueno Ritsuki. Pemilik channel YouTube Ueno Family itupun kerap mencuri perhatian netizen dan memiliki banyak penggemar.

Baru-baru ini, Uma Mega membuka QnA di story Instagramnya. Ia pun membalas pertanyaan dari para penggemarnya. Salah satunya adalah pertanyaan terkait status kewarganegaraan Uma Mega.

Baca Juga: Awkarin Santai Dituduh Dukung Prabowo Demi Cuan

"Uma masih WNI atau udah jadi warga Jepang? Terus anak-anak apa punya 2 kewarganegaraan?" tanya salah seorang netizen, dikutip pada Jumat, (10/10/2025).

Ia lantas membalas komentar netizen tersebut dan mengatakan bahwa status kewarganegaraannya tetap WNI.

Baca Juga: Fuji Sukses Gombalin Ganjar Pranowo

"Umma WNI. Anak-anak dari pernikahan campuran punya 2 kewarganegaraan ya best, sampai nanti usia 18 tahun mereka memilih mau jadi WNI/WNA itu hak mereka. Untuk sekarang mereka punya 2 pasport WNI/WNA, & affidavit (fasilitas keimigrasian)," ungkap Uma Mega lagi.

WhatsApp Image 2025-10-10 at 01.55.35

Tidak hanya itu, Uma Mega juga memaparkan sejumlah dokumen yang harus dimiliki anak hasil pernikahan campuran.

"Oh iya, kalau ngomongin dokumen aku selalu mau sharing tentang dokumen terpenting yang harus dimiliki anak dari pernikahan campuran jangan malas mengurus berkas dll. Karena kita ga tau umur amit2 jangan nyepelekan dokumen gak penting dll. Oh tidak bisa kalau anakku semua dokumen ini harus dimiliki untuk ke depannya biar gak repot," ungkap Uma Mega.

Ia lantas mengungkap dokumen penting yang dimaksud.

Ueno Family (1)

"1. SKL (surat keterangan lahir) dari KBRI
2. Pasport WNA/WNI
3. Affidavit (fasilitas keimigrasian)," paparnya.

Wanita 31 tahun ini mengungkap alasan dokumentasi tersebut penting.

"SKL ini seperti akta lahir ya, nanti di Indonesia kalian ke dukcapil untuk registrasi biar dapat akta Indonesia, jadi penting pol," pungkasnya.