Manajer Hamish Daud Buka Suara Terkait Tuduhan Tak Gaji Karyawan

Belakangan ini, publik dihebohkan dengan kabar kontroversial yang melibatkan Hamish Daud, yang diduga tidak membayar gaji karyawan platform Octopus miliknya selama beberapa bulan.

Setelah beberapa hari isu ini beredar tanpa tanggapan, manajer Hamish Daud, Vitalia Ramona, akhirnya memberikan klarifikasi terkait tuduhan tersebut.

Vitalia Ramona menyarankan pihak yang merasa belum menerima gaji untuk langsung menghubungi Moehammad Ichsan, pendiri dan CEO Octopus.

Baca Juga: 3 Aktor ini Dianggap Tertawakan Sandra Dewi perihal Kasus Korupsi Timah

"Silahkan hubungi bapak Ichsan sebagai founder dan CEO Octopus," ujar Vitalia Ramona saat diwawancarai oleh media pada Minggu (24/12/2023).

Selain itu, ia juga menegaskan bahwa Hamish Daud hanya menjabat sebagai Chief Marketing Officer (CMO) di perusahaan tersebut.

 

View this post on Instagram

 

A post shared by Hamish Daud Wyllie (@hamishdw)

Baca Juga: Bernadya Klarifikasi Soal Potongan Video yang Buat Ibunya Dihujat Netizen

Isu ini tidak hanya mencakup karyawan Octopus yang disebut mengalami keterlambatan pembayaran gaji, tetapi ternyata Hamish Daud sendiri juga menghadapi situasi yang serupa.

Hak gaji sebagai suami dari Raisa dilaporkan belum diterima selama empat bulan. "FYI, Hamish pun sudah 4 bulan gak digaji sama Ichsan," ungkap Vitalia Ramona.

Kontroversi ini bermula dari cuitan akun Twitter @muthiastp yang menyebut bahwa platform Octopus, yang dibangun oleh Hamish Daud dan rekan-rekannya untuk mendaur ulang sampah non-organik, diduga tidak membayar gaji karyawannya.

Akun tersebut juga membagikan tangkapan layar dari keluhan para karyawan yang mengeluhkan belum dibayarnya hak mereka.

Seiring dengan penyebaran berita ini, netizen mulai memberikan tanggapan di media sosial.

Hamish Daud (Instagram)

Beberapa di antaranya mengutuk sikap Hamish Daud yang dianggap tidak memprioritaskan kesejahteraan karyawannya.

Meskipun demikian, hingga saat ini, belum ada komentar resmi dari pihak Hamish Daud terkait kontroversi ini.

Munculnya isu ini mengundang perhatian publik dan memberikan sorotan pada praktik manajemen di dalam Octopus.

Keterlambatan pembayaran gaji, apakah pada tingkat manajemen atau eksekutif, selalu menimbulkan keprihatinan dan kontroversi di masyarakat.

Banyak pihak mengharapkan agar Moehammad Ichsan atau pihak terkait segera memberikan klarifikasi lebih lanjut terkait tuduhan ini.

Selain itu, beberapa aktivis pekerja juga mulai menyoroti isu ini sebagai contoh dari perlunya perlindungan hak-hak pekerja di era modern ini.

Dalam situasi seperti ini, transparansi dan komunikasi terbuka dari pihak manajemen Octopus akan menjadi kunci untuk meredakan ketegangan dan memulihkan kepercayaan masyarakat terhadap perusahaan tersebut.

Keberlanjutan dan reputasi Octopus sebagai platform yang berkomitmen pada nilai-nilai sosial dan lingkungan juga turut dipertaruhkan dalam menghadapi tantangan ini.

Menanti respons dan langkah-langkah konkrit dari pihak Octopus menjadi fokus utama di tengah berbagai spekulasi dan komentar yang berkembang di ruang publik.

Semua pihak berharap agar masalah ini dapat diselesaikan dengan adil dan transparan, menjaga integritas serta keberlanjutan Octopus sebagai bagian dari industri yang semakin kritis terhadap etika bisnis.