Gosip

Kumpul Kebo dengan Dosen Dwinanda Linchia Levi, AKBP Basuki Ditahan 20 Hari

20 November 2025 | 18:37 WIB
Kumpul Kebo dengan Dosen Dwinanda Linchia Levi, AKBP Basuki Ditahan 20 Hari
Dwinanda Linchia Levi Dosen Untag [Instagram]

Kematian mendadak seorang dosen Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Semarang, Dwinanda Linchia Levi (35), di sebuah kamar kos-hotel di kawasan Gajahmungkur, Semarang, Senin (17/11), menguak fakta baru yang mengejutkan. Kasus ini menyeret seorang perwira menengah kepolisian berpangkat Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) berinisial B alias Basuki (56).

rb-1

Pihak kepolisian kini telah menahan AKBP Basuki yang diketahui menjabat sebagai Kasubdit Dalmas Ditsamapta Polda Jawa Tengah. Penahanan ini dilakukan bukan terkait langsung dengan penyebab kematian korban yang masih diselidiki, melainkan atas dugaan pelanggaran kode etik profesi Polri.

AKBP Basuki kini menjalani penempatan khusus (Patsus) di Propam Polda Jawa Tengah selama 20 hari ke depan. Sanksi ini diberikan setelah adanya dugaan kuat bahwa perwira tersebut tinggal bersama korban dalam satu atap tanpa ikatan pernikahan yang sah, atau yang awam kenal dengan istilah kumpul kebo.

Baca Juga: Dosen Dwinanda Linchia Levi Nginap dengan Pria Inisial D Semalam Sebelum Tewas

rb-2

Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Jawa Tengah, Kombes Pol Dwi Subagyo, dalam keterangannya menegaskan bahwa pihaknya masih terus mendalami kasus ini. Penanganan dibagi menjadi dua fokus, yakni pelanggaran etik yang ditangani Propam dan penyelidikan sebab kematian yang ditangani Reskrimum.

Peristiwa bermula ketika jasad Dwinanda ditemukan di kamar nomor 210 sebuah kos eksklusif di Jalan Taman Semeru II, Gajahmungkur. Saat ditemukan pada Senin siang sekitar pukul 12.30 WIB, kondisi korban sudah tidak bernyawa dalam posisi terlentang di lantai dan tanpa mengenakan busana.

Baca Juga: Dosen Untag Dwinanda Linchia Levi Lakukan Aktivitas Berlebihan Hingga Pembuluh Darah Pecah!

Basuki, yang pertama kali menemukan jasad korban, mengaku terkejut dengan kondisi tersebut. Dalam keterangannya, Basuki menyebut terakhir kali bertemu korban masih mengenakan pakaian lengkap berupa kaus biru-kuning dan celana training usai pulang dari rumah sakit.

Menurut pengakuan Basuki, dirinya memang sempat mengantar korban berobat pada malam sebelumnya, Minggu (16/11). Ia menjelaskan bahwa dosen perempuan tersebut mengeluhkan kondisi kesehatan yang memburuk, mulai dari mata berkunang-kunang hingga muntah-muntah.

Dugaan sementara terkait kondisi jenazah yang ditemukan tanpa busana sempat dijelaskan Basuki sebagai kemungkinan reaksi tubuh akibat panas berlebih saat proses kematian terjadi (terminal state), meski hal ini masih memerlukan pembuktian forensik lebih lanjut dari tim Inafis dan dokter kepolisian.

Dwinanda Linchia Levi Dosen Untag [Tiktok]Dwinanda Linchia Levi Dosen Untag [Tiktok]

Terkait riwayat kesehatan korban, perwakilan mahasiswa Untag, Antonius Fransiskus Polu, turut memberikan konfirmasi. Antonius menyebut bahwa Dwinanda memang memiliki riwayat penyakit tekanan darah tinggi atau hipertensi, yang sejalan dengan keterangan Basuki mengenai tensi darah dan gula darah korban yang tinggi.

Meski ditemukan indikasi tinggal bersama, Basuki membantah adanya hubungan asmara dengan korban. Ia mengklaim hubungannya dengan Dwinanda hanya sebatas teman dekat dan mentor. Basuki mengaku sudah mengenal korban sejak Dwinanda menempuh pendidikan S3 hingga meraih gelar doktor.

Basuki juga menjelaskan bahwa keberadaannya di kehidupan korban didasari rasa simpati karena Dwinanda merupakan perantau asal Purwokerto yang sudah yatim piatu. Ia bahkan mengaku pernah membantu biaya wisuda S3 korban dengan harapan korban bisa menjadi orang sukses.

Hingga saat ini, tim penyidik Polda Jawa Tengah masih bekerja keras mengumpulkan alat bukti. Kombes Pol Dwi Subagyo menyatakan bahwa proses penyidikan dilakukan untuk memastikan apakah ada unsur pidana dalam peristiwa kematian tersebut atau murni karena penyakit.

Dwinanda Linchia Levi Dosen Untag [Instagram]Dwinanda Linchia Levi Dosen Untag [Instagram]

"Kami bekerja untuk mencari alat bukti, apakah ini ada unsur pidana atau tidak," ujar Kombes Pol Dwi Subagyo kepada awak media. Polisi belum menyimpulkan penyebab pasti kematian menunggu hasil pemeriksaan medis secara menyeluruh.

Sementara itu, pihak Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Semarang menyampaikan duka cita mendalam atas kepergian salah satu tenaga pengajarnya. Sosok Dwinanda dikenal sebagai akademisi yang berdedikasi dan baru saja menyelesaikan pendidikan doktoralnya.

Kasus ini masih menjadi perhatian publik, terutama di lingkungan akademisi Semarang dan kepolisian. Masyarakat kini menunggu hasil akhir dari penyelidikan polisi terkait penyebab kematian sang dosen serta putusan sidang etik bagi AKBP Basuki.

Tag Dwinanda Linchia Levi Untag Semarang Semarang Viral Berita Terkini