Keluarga Syok Meriam Bellina Alami Serangan Jantung, Tapi Pergi ke IGD Sendiri

Meriam Bellina baru-baru ini menceritakan pengalaman yang bisa dibilang seram, tetapi bukan bertemu hantu.

Dikenal publik sebagai sosok yang aktif dan menjaga kesehatan, siapa sangka ia harus berhadapan dengan serangan jantung pada 25 November 2024 lalu.

Awalnya, Meriam mengira hanya mengalami gangguan lambung biasa. Gejala yang dirasakannya mirip dengan GERD sehingga ia memutuskan untuk pergi ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) seorang diri.

Baca Juga: 3 Aktor ini Dianggap Tertawakan Sandra Dewi perihal Kasus Korupsi Timah

rb-2

 

Lihat postingan ini di Instagram

 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Dulmuluk & Dulmalik Film (@dulmulukdulmalik.film)

"Iya (pergi sendiri, baru menghubungi anak)," ungkap Meriam di studio Rumpi.

Baca Juga: 4 Rekomendasi Sarapan di Jakarta Pusat yang Legendaris, Cocok Buat yang Mengurangi Nasi

"Kita (keluarga) bangun (tidur), gimana nggak sport jantung. Hampir aja kita ikut kena serangan jantung juga," seloroh Nigel, putra bungsu Meriam, menggambarkan keterkejutan keluarga.

Meriam mengaku tidak ingin merepotkan anak-anaknya. Bahkan, ia baru memberi tahu mereka setelah diagnosis serangan jantung disampaikan dokter.

"Aku telepon ke rumah dulu, nggak langsung ke anak. Ke pegawai aku dulu karena awalnya lambung, aku panggil dia (pegawai)," cerita Meriam.

"Setelah tahu serangan jantung kan harus ada tindakan, baru aku telepon anak," jelasnya.

Ketika Meriam menyampaikan kabar soal serangan jantung yang dialaminya, sang putra ternyata sedang kencan.

Meriam Bellina (kanan).

"Ditemani sama Abel. Nigel masih tidur nggak berani bangunin, jadi kakaknya aja dulu. 'Bel, mama kena serangan jantung'. Pas anakku lagi antar pacarnya ke airport," lanjut Meriam.

Bintang film Benyamin Biang Kerok 2 itu mengaku mungkin tak akan memberi tahu anak-anaknya jika tidak ada tindakan medis yang diperlukan.

"Ngapain ngerepotin sih. Ini pun nggak disebarin karena aku penganut pemberi kabar baik, bukan kabar buruk," tuturnya.

Meski sempat panik, Meriam berusaha mengendalikan diri agar tidak memperburuk keadaan.

"Bukan panik lagi, tapi semakin panik semakin nggak bener. Anak aku juga nggak panikan. Dia bisa kalem, saat begitu aku serahin semua ke Abel. Abel aja yang urus," katanya.

Setelah kejadian tersebut, Meriam mengaku tidak mengubah gaya hidupnya secara drastis, tetapi akan lebih memperhatikan tingkat stresnya.

"Nggak ada (yang berubah), sama saja. Tidur jam 10-11 udah, minimal 10 ribu langkah sehari. Lagi nggak sit up, naik gunung lagi libur," tandasnya.