Jessi Diduga Terlibat Kekerasan Lain usai Diperiksa Kasus Penyerangan Fans
Jessi telah dibebaskan usai melewati 6 jam pemeriksaan di kantor polisi terkait kasus penyerangan fans. Namun, rapper itu diduga terlibat tindak kekerasan lain.
Pada 16 Oktober, Jessi menjalani pemeriksaan polisi untuk menyelidiki pelaku yang menyerang penggemarnya. Berdasarkan laporan sebelumnya, seorang penggemar yang meminta foto Jessi diserang oleh seorang dari rombongan sang selebriti.
바로 위에 cctv가 있었네요 pic.twitter.com/V28Dc85c4l
— 주식개𝕏 (@stocknewsdog) October 16, 2024
Akan tetapi, tampaknya ini bukan pertama kalinya rombongan Jessi menyerang orang lain.
Baca Juga: Tur Pertama Kalinya, ZEROBASEONE Bakal Konser di Indonesia Oktober 2024
Pada hari yang sama, program "Crime Chief" JTBC menampilkan seorang korban kasus penyerangan tahun 2013 yang juga terkait dengan Jessi. Kekerasan itu diduga dilakukan di sebuah klub di Itaewon, Seoul.
Pada Mei 2013, Jessi didakwa melakukan penyerangan terhadap seorang wanita Korea-Amerika di toilet wanita di sebuah klub di Itaewon.
Korban telah mengajukan pengaduan terhadap Jessi dan dua orang temannya atas penyerangan itu, yang kemudian dibatalkannya.
Baca Juga: Hobi Mahal Youtuber Antonius Soedjono, Ada Statue Iron Man Seharga Lebih dari Rp200 Juta
Kemudian, Jessi mengklaim bahwa dia tidak terlibat dalam penyerangan tersebut dan dia hanya berusaha melerai perkelahian tersebut.
Namun, korban tidak setuju, dengan mengatakan bahwa ada alasan lain di balik keputusannya untuk membatalkan kasus tersebut.
Jessi (Instagram)
Korban berkata, "Saat itu, saya bertemu Jessi dan teman-temannya di toilet klub, di mana mereka secara tidak masuk akal memulai perkelahian dan mulai menyerang saya ketika saya menyuruh mereka masuk terlebih dahulu. Mereka mencoba mendorong kepala saya ke dalam toilet. Setelah merampas dompet saya, mereka berkata saya boleh mengambilnya kembali jika saja saya meminta maaf dengan berlutut di lantai."
Mengenai alasannya mencabut tuntutan, ia menambahkan, "Insiden itu terjadi saat saya berencana kembali ke AS untuk bekerja dan saya sudah membuat rencana seperti membeli tiket pesawat. Butuh waktu sekitar satu tahun untuk memutuskan kasusnya, dan saya tidak bisa meninggalkan negara itu saat kasusnya sedang berlangsung, jadi saya tidak punya pilihan selain mencabut kasusnya."
"Ia kemudian mengatakan bahwa temannya yang menyerang saya kembali ke AS, dan sama halnya dengan kasus baru-baru ini, ia mengatakan pelaku kembali ke Tiongkok. Jika tidak ada rekaman CCTV, Jessi pasti akan mengatakan bahwa ia tidak terlibat," lanjut korban.
Sementara itu, Kantor Polisi Gangnam di Seoul memanggil Jessi sebagai terdakwa.
Meskipun Jessi bukan pelaku penyerangan, ia dipanggil sebagai terdakwa setelah korban menggugatnya.
Setelah diperiksa sekitr 6 jam, ia dibebaskan pada dini hari tanggal 17 Oktober.
Terkait kasus ini, Jessi telah meminta maaf atas insiden tersebut.