Gara-gara Dirundung, Tatjana Saphira Terapi ke Psikolog

Tatjana Saphira mengungkapkan hal yang cukup mengejutkan. Ia mengaku satu tahun belakangan harus pergi terapi ke psikolog untuk menyembuhkan luka psikis yang ia alami sewaktu kecil.

Kepada Cinta Laura, Tatjana menceritakan awalnya dirinya adalah sosok yang ceria di masa Sekolah Dasar. Namun kepribadiannya menjadi berubah saat ia duduk di bangku SMP, di mana saat itu ia mulai terjun ke dunia entertainment.

Tatjana Saphira

Baca Juga: Sabrina Chairunnisa Unboxing Sepatu Rp15 Juta Hadiah Baek Hyun Woo untuk Hong Hae In 'Queen of Tears'

"Aku tuh dulu tipe yang di sekolah bisa jalan di lorong, kan banyak kelas, aku bisa say hi sama semua orang, lompat-lompat, ceria. Tapi saat aku SMP itu bertepatan dengan saat aku mulai masuk ke dunia entertainment, saat itulah ada sesuatu yang berubah dari diri aku," kata Tatjana dikutip dari kanal Youtube PUELLA ID, Kamis (28/12/2023).

Cerita bermula dari Tatjana yang membintangi suatu iklan makanan ringan. Dalam iklan tersebut, ia harus berjoget dan tampil dengan wajah imutnya.

Namun hal tersebut malah menjadi bahan ejekan dari teman-teman di sekolahnya. Banyak yang menirukan gerakan Tatjana Saphira dengan tujuan mengejek.

Baca Juga: Ada Mahalini Hingga Marcell Darwin, 4 Artis Pilih Mualaf Sebelum Menikah

Tatjana Saphira. (Instagram/tatjanasaphira)

"Saat itu (umur) 13 atau 14 tahun masa-masa membuat identitas kita itu siapa, dan aku nggak dapat respons baik dari teman-teman. Diketawain (saat) baru datang di sekolah, mereka menirukan gerakan-gerakan yang aku lakuin di iklan, dan itu bikin aku sedih banget," kenang Tatjana Saphira yang keturunan Jerman ini.

Di usia itu, Tatjana merasa belum bisa mengkomunikasikan perasaan marahnya kepada orang-orang yang merundungnya. Ia juga tidak bisa menceritakan hal itu kepada orangtuanya, sehingga membuatnya merasa terpuruk sendirian.

"Aku pulang ke rumah merasa malu, tapi aku juga nggak bisa mengkomunikasikan itu ke orang tuaku, orang tuaku juga jadi bingung. Itu akhirnya jadi sebuah domino efek selama beberapa tahun ke depan. Aku merasa sangat terpuruk sendiri dan aku merasa tidak punya seseorang untuk berbagi," beber Tatjana.

Setelah memendam rasa marah bertahun-tahun, beberapa waktu lalu akhirnya Tatjana Saphira memutuskan untuk pergi terapi ke psikolog. Kepada psikolog, ia menceritakan apa yang dia alami dan rasakan dari kecil.

"Aku ngobrol tentang hal-hal yang terjadi di masa kecil. Di saat aku ketemu dia, aku belum bisa memproses semua, itu yang bikin aku jadi insecure, jadi memendam banyak banget rasa marah, sedih, kecewa," ungkap Tatjana Saphira.

Setelah rutin pergi terapi ke psikolog, Tatjana menyadari bahwa apa yang ia alami sewaktu kecil bukanlah kesalahannya.

"Aku baru sadar, apa yang mereka lakukan itu basicly projecting. Mereka memproyeksikan insecurity mereka untuk membuat mereka merasa lebih baik dari kita," katanya.

Tatjana Saphira pun perlahan mulai sembuh dari luka batin yang ia pendam bertahun-tahun lamanya.