Fairuz A. Rafiq Ungkap Biaya Obat Sonny Septian Capai Rp17 Juta Per Bulan

Fairuz A. Rafiq kembali mengingat masa-masa berat saat sang suami, Sonny Septian diberi ujian sakit yang cukup berat.

Fairuz tak menampik saat itu dirinya mengalami banyak kekhawatiran soal kondisi suami. Termasuk soal biaya pengobatan Sonny Septian.

Apalagi terungkap bahwa Sonny kala itu memerlukan dana setidaknya Rp17 juta per bulan untuk biaya obat-obatan saja.

Baca Juga: Ngakak! Sonny Septian Lakukan Hal Ini saat Lihat Teman Putranya Pakai Baju Ketat

Fakta itu disampaikan Fairuz saat hadir di konten The Irish Show di channel YouTube HAS Entertainment yang tayang baru-baru ini.

Fairuz hadir bareng sang suami Sonny Septian untuk berbagi berbagai kisah kehidupan mereka kepada publik.

Baca Juga: Detik-Detik Ibunda Sonny Septian Meninggal, Sempat Dikira Keluarga Sembuh Total

Termasuk soal masa-masa sulit ketika Sonny mengalami sakit cukup parah hingga dilarang untuk melakukan aktivitas apapun.

"Ada satu momen berat ya sebenarnya. Momen di saat harus tahu bahwa memang Sonny tidak boleh berkegiatan sama sekali," ujar Fairuz dalam cuplikan video yang dibagikan ulang Sonny di IG Story-nya, Rabu (25 Juni 2025).

"Harus istirahan total di rumah gitu. Makin lama di rumah sakit juga takutnya untuk kesehatannya dia kurang baik gitu. Makanya akhirnya dipulangin kan," sambungnya.

Meski boleh pulang, dokter saat itu menegaskan bahwa Sonny sama sekali belum diizinkan melakukan kegiatan atau pekerjaan apapun dan harus istirahat total.

Fairuz A. Rafiq Ungkap Biaya Obat Sonny Septian Capai Rp17 Juta Per Bulan [Instagram]

"Terus pada saat itu dokter bilang dia tidak bisa berkegiatan sama sekali dan setelah pulang itu biaya pengobatan dia besar ya," ungkap Fairuz.

Setelah mendapati fakta tersebut, Fairuz tak bisa dipungkiri sempat khawatir soal biaya pengobatan sang suami.

Pasalnya Sonny sebelumnya merupakan pencari nafkah utama dalam keluarganya.

Apalagi pengobatan Sonny kala itu butuh biaya yang tidak sedikit. Bahkan mencapai Rp17 juta per bulan hanya untuk kebutuhan obat.

"Jadi ada yang di-cover sama asuransi tuh kecil. Tapi yang nggak di-cover itu Rp17 juta satu bulan," curhat Fairuz.

"Setiap obat yang harus dibeli itu setiap bulannya Rp17 juta. Belum lagi dia nggak boleh kerja sama sekali," pungkasnya.