ENHYPEN Banjir Pembelaan usai Tuai Kritik Gegara Kurang Mesra

ENHYPEN menjadi sasaran kritik dari sebagian kecil penggemar yang merasa mereka kurang menampilkan "business gay performance" atau interaksi mesra antar anggota yang seringkali diartikan sebagai "fanservice".

"Business gay performance" sendiri merupakan istilah yang merujuk pada interaksi fisik dan emosional antara anggota grup idola sesama jenis, yang seringkali dilakukan untuk memuaskan keinginan penggemar.

ENHYPEN Disebut Kurang Mesra
 

Baca Juga: Ada Mahalini Hingga Marcell Darwin, 4 Artis Pilih Mualaf Sebelum Menikah

Fenomena ini telah lama menjadi bagian dari budaya K-Pop, bahkan sering diadaptasi dalam cerita fiksi penggemar (fanfiction) bergenre BL (Boys' Love).

Namun, baru-baru ini, seorang netizen di forum online mengkritik ENHYPEN karena dianggap tidak cukup menampilkan interaksi semacam itu.

Netizen tersebut bahkan mengaku kehilangan minat pada grup tersebut karena merasa interaksi antar anggota tidak "menyenangkan" dan tidak menginspirasi untuk membuat fanfiction.

Baca Juga: Sabrina Chairunnisa Unboxing Sepatu Rp15 Juta Hadiah Baek Hyun Woo untuk Hong Hae In 'Queen of Tears'

"Mereka benar-benar grup yang tidak menyenangkan. Bahkan membaca RPS (fanfiction antar anggota) tidak menyenangkan, jadi saya berhenti saja, dan lama-kelamaan kehilangan minat," kata OP.

Kritik ini tentu saja menuai reaksi keras dari penggemar ENHYPEN lainnya. Banyak yang merasa bahwa kritik tersebut tidak masuk akal dan merendahkan martabat para anggota. Mereka berpendapat bahwa interaksi antar anggota seharusnya didasarkan pada hubungan persahabatan yang tulus, bukan sekadar untuk hiburan semata.

Para penggemar juga membela ENHYPEN dengan mengatakan bahwa grup tersebut memiliki dinamika yang unik dan otentik. Mereka tidak perlu memaksakan interaksi yang dibuat-buat hanya untuk memenuhi ekspektasi sebagian kecil penggemar.

Beberapa netizen bahkan mengecam pengkritik tersebut karena dianggap tidak menghargai privasi dan kenyamanan para anggota. Mereka mengingatkan bahwa idola juga manusia yang memiliki perasaan dan batasan.

Kritik terhadap ENHYPEN ini memicu perdebatan di kalangan penggemar K-Pop tentang batasan "fanservice". Banyak yang berpendapat bahwa "fanservice" seharusnya dilakukan dengan bijak dan tidak merendahkan martabat idola.

Mereka juga menekankan pentingnya menghargai hubungan persahabatan yang tulus antar anggota grup idola. Penggemar seharusnya mendukung idola mereka apa adanya, bukan menuntut mereka untuk melakukan hal-hal yang tidak nyaman.

[AIRPORT] 250227

ENHYPEN at Incheon International Airport on their way to the Philippines | Press Video (1)@ENHYPEN_members @ENHYPEN #ENHYPEN #엔하이픈 pic.twitter.com/mv7BQAGpbF

— ENHYPEN UPDATES (@enhypenupdates) February 27, 2025

"Aku nggak senang ketika orang-orang yang bahkan tidak mengenal ENHYPEN membicarakan mereka. Jika menurutmu mereka membosankan, lalu apa sebenarnya yang menurutmu menghibur? Apakah mereka perlu melakukan lelucon ekstrem, saling berciuman, dan memiliki ketegangan aneh agar menjadi jenis dinamika yang kamu inginkan?" tanya salah satu netizen.

"Tidak ada yang lebih menyebalkan daripada pertunjukan gay bisnis yang dipaksakan, tetapi kamu jelas tidak tahu apa-apa," sahut netizen lain.

"Jika kamu menyukai pertunjukan gay bisnis yang jelas dan interaksi yang dipaksakan, jangan repot-repot. Dinamika yang berkembang secara alami itulah yang membuat mereka hebat," imbuh yang lain.

"Kamu meninggalkan fandom karena mereka tidak bertindak 'cukup gay'? LOL, ya, pergi saja," komentar netizen lainnya.

Kontroversi ini menjadi pengingat bahwa dunia K-Pop tidak selalu indah dan penuh dengan penggemar yang positif. Ada juga sebagian kecil penggemar yang memiliki ekspektasi berlebihan dan tidak realistis.

Namun, di tengah kontroversi ini, dukungan dari penggemar ENHYPEN tetap kuat. Mereka terus memberikan dukungan dan cinta kepada grup idola mereka, dan membela mereka dari kritik yang tidak adil. Kontroversi ini juga membuka diskusi tentang pentingnya kesehatan mental para idola. Tekanan dari penggemar dan publik dapat berdampak negatif pada kesehatan mental mereka.