Duit Kerja di Indonesia Diboyong ke Thailand, Jirayut Borong Lahan Karet 1 Hektare!

Di balik senyum ceria dan aksi panggungnya yang enerjik, tersimpan kisah perjuangan seorang anak muda bernama Jirayut. Lahir dengan nama Afisan Jehdeuramae pada 24 Februari 2001 di Distrik Su-ngai Padi, Narathiwat, Thailand, Jirayut bukan hanya dikenal sebagai penyanyi dan presenter yang menghibur, tapi juga sebagai anak kampung yang tak pernah lupa pada akar dan keluarganya.

Datang ke Indonesia dengan mimpi yang besar, Jirayut rela bekerja keras membangun karier di negeri orang. Ia tampil di berbagai program televisi, menyanyi, membawakan acara, bahkan belajar budaya baru—semua dilakukan demi menggapai cita-cita dan memperbaiki kehidupan keluarga di kampung.

Namun, siapa sangka, di tengah kesibukan dan gemerlap panggung hiburan, Jirayut tetap menyisihkan penghasilannya. Bukan untuk foya-foya, melainkan untuk sesuatu yang lebih bermakna: membeli sebidang tanah di tanah kelahirannya. Sebuah kebun karet seluas satu hektare atau sekitar 8.000 meter persegi berhasil ia miliki, berdampingan dengan lahan milik kakaknya.

Baca Juga: Jirayut Sakit Imun dan Pernapasan Dirawat di RS, Butuh 2 Minggu Buat Pemulihan

“Tanahnya sebelahan sama abang aku. Jadi aku tandain batas garisnya aja,” tutur Jirayut dalam salah satu wawancara di acara Rumpi Trans TV, dengan nada bangga namun tetap rendah hati.

Kini, kebun karet tersebut sudah mulai menghasilkan. Hasilnya cukup untuk memenuhi kebutuhan makan keluarga di kampung. Tapi Jirayut tak berhenti di situ. Ia mendengarkan saran kakaknya dan mulai merancang masa depan yang lebih panjang. Rencananya, kebun karet itu akan diubah menjadi perkebunan sawit yang dinilai lebih menjanjikan.

Jirayut bersama mendiang Titiek Puspa. [Instagram]
"Rencananya aku mau ubah dari karet ke sawit. Bukan karena karet nggak bagus, tapi kata abang aku, sawit lebih menguntungkan ke depannya,” ungkap Jirayut.

Baca Juga: Arafah Rianti Minta Uang Pelangkah Jika Halda Rianti & Jirayut Nikah, Berapa Nominalnya?

Dalam segala kerendahannya, Jirayut menjelaskan mengapa ia memilih berinvestasi di Thailand, bukan di Indonesia, tempat ia kini tinggal dan bekerja.

“Aku beli aset di Thailand karena di sini aku masih dianggap WNA, bule. Di Indonesia, WNA nggak bisa punya aset atas nama sendiri,” jelasnya.

Jirayut adalah anak ketiga dari empat bersaudara. Ia tumbuh dalam keluarga sederhana: ayahnya, Sman Jehdueramae, dan ibunya, Amalina Hayati, membesarkan Jirayut dan tiga saudara kandungnya—Amilia, Arfan, dan Anisa—dengan nilai-nilai kerja keras dan ketulusan.

Jirayut dan komika Halda. [Instagram]
Sebagai bagian dari etnis Melayu Thailand, Jirayut membawa semangat lintas budaya. Ia menyatu dengan masyarakat Indonesia, mencintai pekerjaan yang dijalaninya, namun tak pernah melupakan siapa dirinya dan dari mana ia berasal.

Kisah Jirayut bukan hanya soal sukses di negeri orang. Ini adalah kisah tentang anak muda yang tahu arti berjuang, tahu ke mana hasil kerja kerasnya harus diarahkan, dan tahu bahwa rumah adalah tempat yang selalu layak diperjuangkan.

Melalui kebun karet di kampung, ia membuktikan bahwa kerja keras dan cinta keluarga bisa menghasilkan sesuatu yang nyata dan berkelanjutan. Bukan hanya untuk hari ini, tapi untuk masa depan.