Doktif Tuding Suka 'Pesan' Banyak Perempuan, Dokter Richard Lee: Agak Gak Waras!
Gosip

Dokter Richard Lee akhirnya menanggapi tudingan suka 'pesan' perempuan yang ditudingkan Dokter Detektif alias Doktif.
Sebelumnya dalam wawancara eksklusif bersama Starpro, Doktif mendampingi Afrizal yang mengaku sebagai mantan karyawan Dokter Richard.
"Selama bekerja dengan DRL, ada beberapa kali saya diperintah untuk menjemput perempuan-perempuan pesanan beliau," ujar Afrizal.
Baca Juga: Ada Mahalini Hingga Marcell Darwin, 4 Artis Pilih Mualaf Sebelum Menikah
Dokter Richard Lee lantas menemui wartawan pada Rabu, 25 Juni 2025, dan membagikan momen tersebut di Instagram.
"Aku mau marah sama kalian," ujar Dokter Richard mengawali jumpa pers.
Baca Juga: Sabrina Chairunnisa Unboxing Sepatu Rp15 Juta Hadiah Baek Hyun Woo untuk Hong Hae In 'Queen of Tears'
Dokter Richard marah kepada media yang menuliskan tuduhan-tuduhan Doktif yang tanpa bukti.
Seperti yang dituliskan Dokter Richard dalam caption unggahannya: "Gak paham dengan orang yang ngedukung orang ngomong tanpa data."
Oleh sebab itu, Dokter Richard Lee menolak untuk menanggapi keterangan dari saksi yang 'dibawa' Doktif belum lama ini.
Dokter Richard menolak karena tuduhan baru pasti akan muncul tanpa henti menyerangnya apabila ia menanggapi.
"Menurut guru saya, kalau itu salah, itu namanya fitnah. Kalau itu benar, namanya gibah. Jadi dua-duanya nggak ada yang bener," tegas Dokter Richard.
Ketimbang menanggapi, Dokter Richard mengungkap kekecewaannya terhadap media yang memberitakan tidak berimbang.
Padahal Doktif tidak menunjukkan satu pun bukti, hanya narasi dari Afrizal yang mengaku pernah bekerja untuk Dokter Richard.
Melalui kesempatan tersebut, Dokter Richard berharap masyarakat lebih pintar dalam menanggapi sebuah kabar yang belum pasti kebenarannya.
"Aku nggak bisa ngasih edukasi, ngomong (kepada) yang nyebarin. Karena yang ngomongin, yang nyebarin, itu memang sudah agak nggak waras," kata Dokter Richard.
"Jadi ngomong sama dia juga udah nggak ada gunanya," tandas suami Dokter Reni Effendi tersebut.