Ditugasi Urus Pertanian, Komeng Protes karena Takut Disemprot Emak-Emak

Alfiansyah Bustami, atau yang lebih dikenal dengan nama panggung Komeng, mengajukan permohonan agar tetap diberi tugas mengurus seni dan budaya di Komite III DPD RI.

Komeng menyampaikan alasan ketidaksiapannya jika ditempatkan di Komite II yang membahas soal pertanian karena merasa kurang memahami bidang tersebut.

"Saya tidak memahami soal pertanian," ujar Komeng saat sidang paripurna DPD RI, Kamis (10/10).

Baca Juga: Sekalinya Serius, Komeng Sentil Pelawak Lain

Permintaan tersebut bukan tanpa alasan. Komeng mengaku saat berkampanye di daerah pemilihannya (dapil) yang banyak dihuni oleh emak-emak, ia lebih banyak berjanji untuk memperjuangkan seni budaya.

Komeng khawatir akan dicap tidak amanah oleh konstituennya jika gagal menepati janji.

"Di dapil saya ini kebanyakan emak-emak. Tahu sendiri, mulut emak-emak ini paling sakti di dunia," canda Komeng.

Baca Juga: Inul Daratista Pensiun dari Dunia Dangdut Banting Setir Jadi Pemain Series

Meskipun belum ada alasan pasti mengapa Komeng ditempatkan di Komite II, Sultan Bachtiar Najamudin, Ketua DPD RI, menyebut penugasan Komeng di komite tersebut sebagai upaya untuk menciptakan suasana hiburan di dalam komite.

"Pak Komeng, temen-temen di Komite II itu pengin bapak tetep di Komite II, biar banyak hiburan," ujar Sultan.

Namun, banyak anggota DPD RI yang mendukung Komeng untuk kembali ke Komite III yang membahas seni dan budaya.

Dalam sebuah potongan video yang viral, terdengar seorang anggota DPD RI mengatakan bahwa Komeng memang lebih cocok di komite tersebut, sesuai dengan janji kampanyenya.

"Janji dia ke konstituen dia, itu memang budaya. Itu sering saya lihat itu. Jadi, bagusnya memang ditempatkan di situ," ujar seorang anggota DPD.

Sebagai seorang komedian, sejak awal Komeng memang telah berkomitmen untuk memperjuangkan hak-hak para seniman, khususnya pelawak, yang menurutnya belum mendapatkan perhatian serius dari pemerintah.

Komeng berhasil lolos ke DPD RI dengan meraih suara sebesar 5,3 juta di Pemilu 2024, menjadikannya peraih suara tertinggi di daerah pemilihan Jawa Barat.