Diera Fajriah Larasati Xpose Trans7 Viral, Haruskah VO Talent Ikut Tanggung Jawab?

Kontroversi tayangan program Xpose di Trans7 yang memicu protes keras dari para santri, terutama dari Pondok Pesantren (PP) Lirboyo dan para alumninya masih terus bergulir.

Berbagai tuduhan kesalahan dilemparkan kepada pihak Trans7, khususnya Voice Over (VO) Talent, atau pengisi suara di balik layar yang membacakan narasi tentang kehidupan dan kebiasaan di pondok pesantren, dalam hal ini adalah Diera Fajriah Larasati.

Meski tugas utama Diera sebagai seorang Voice Over (VO) Talent hanyalah membacakan skrip atau naskah yang sudah disiapkan sebelumnya, namun nampaknya publik masih bersikukuh bahwa kesalahan terbesar ada pada si pengisi suara di balik layar yang saat membacakan narasi nadanya terdengar mengejek atau menghina.

Baca Juga: Diera Fajriah Larasati Diduga Pengisi Suara Xpose Trans7, Ternyata Voice Talent Banyak Brand Ternama

Tapi apakah benar seorang Voice Over (VO) Talent harus ikut bertanggungjawab pada kesalahan dan kekeliruan yang terdapat pada skrip atau naskah?

Dilansir dari berbagai sumber, jika melihat kasus Trans7 yang viral, kesalahan tidak bisa dengan gampangnya dilemparkan pada VO Talent, karena bagaimana pun juga, ia hanyalah pelaksana teknis naskah yang sudah dipersiapkan sebelum acara ditayangkan.

Baca Juga: Inikah Wajah Diera Fajriah Larasati Diduga Isi Suara Xpose Trans7?

Dalam industri media produksi, VO Talent bertugas untuk mengartikan gambaran yang diberikan dalam skrip, serta memberi intonasi yang sesuai dengan naskah yang telah disetujui oleh redaktur atau pun produser.

Voice Over Talent Berada Di Studio (Website)

Profesi VO Talent ini dituntut untuk memahami konteks dan karakter yang tercantum dalam skrip.

Akan tetapi, VO Talent tetap tidak berhak mengubah, menyunting, menambah atau pun mengurangi, apalagi menentukan isi skrip tentang tayangan yang akan dibawakan.

Dengan begitu, kewajiban VO murni hanya membacakan skrip yang sudah lolos dari koreksi editor dan produser.

Meski terdengar sepele, bukan berarti profesi ini bebas dilema dan tidak berisiko, contohnya saja Diera Fajriah Larasati.

VO Talent Trans7 ini dihujat oleh santri se-Indonesia Raya hanya karena intonasi dan nada suaranya saat membacakan skrip program Xpose, yang dinilai lebih mirip orang mengejek daripada memberikan informasi yang sarat makna.

Dengan adanya peristiwa ini, menjadi pembelajaran bagi semua pihak untuk lebih teliti dan berhati-hati lagi dalam mencari ide untuk program yang akan ditayangkan di televisi.