Deretan Kasus Besar Ditangani Hotma Sitompul, Salah Satunya Ribut dengan Hotman Paris

Hotma Sitompul adalah salah satu pengacara senior Indonesia yang dikenal luas karena menangani berbagai kasus hukum besar dan kontroversial. Dengan pengalaman puluhan tahun, ia kerap dipercaya membela tokoh publik, selebritas, hingga kasus-kasus yang menyita perhatian nasional. Berikut adalah deretan kasus menonjol yang pernah ditangani oleh Hotma Sitompul:​

1. Kasus KDRT Rizky Billar dan Lesti Kejora (2022)
Pada Oktober 2022, Hotma Sitompul ditunjuk sebagai kuasa hukum aktor Rizky Billar yang menjadi tersangka dalam kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) terhadap istrinya, penyanyi Lesti Kejora. Hotma menerima kuasa setelah Rizky mencabut kuasa dari pengacara sebelumnya. Ia menyatakan akan bekerja sama dengan tim hukum sebelumnya untuk membela kliennya dalam proses hukum yang berjalan. 

2. Kasus Dugaan Kekerasan Seksual Julianto Eka Putra (2022)
Hotma juga menjadi kuasa hukum Julianto Eka Putra, pendiri Sekolah Selamat Pagi Indonesia (SPI) di Batu, Jawa Timur, yang dituduh melakukan kekerasan seksual terhadap siswa. Hotma menyatakan bahwa terdapat kejanggalan dalam kasus ini dan mengklaim memiliki bukti yang menunjukkan adanya konspirasi untuk menjebak kliennya. Ia berharap majelis hakim mempertimbangkan bukti-bukti tersebut dalam proses persidangan.

Baca Juga: Maia Estianty Kenang Bantuan Tulus Hotma Sitompul di Masa Kelam

Hotma Sitompul meninggal dunia3. Kasus Penelantaran Anak oleh Margriet Megawe (2015)
Pada tahun 2015, Hotma ditunjuk sebagai kuasa hukum Margriet Megawe, ibu angkat dari Angeline, seorang anak yang ditemukan tewas di Bali. Margriet ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus penelantaran anak. Hotma mendampingi Margriet dalam proses hukum yang berlangsung di Mapolda Bali. ​

4. Perseteruan dengan Hotman Paris Hutapea (2021)
Hotma pernah berseteru dengan sesama pengacara kondang, Hotman Paris Hutapea, terkait masalah rumah tangganya dengan Desiree Tarigan. Hotma melaporkan Hotman ke Dewan Kehormatan Perhimpunan Advokat Indonesia (Peradi) atas dugaan pelanggaran kode etik profesi. Namun, dalam sidang putusan, Hotman Paris diputuskan tidak bersalah atas laporan tersebut.

5. Kasus Hukum Lainnya
Selain kasus-kasus di atas, Hotma Sitompul juga dikenal menangani berbagai kasus hukum lainnya yang melibatkan tokoh-tokoh terkenal dan kasus-kasus yang mendapat sorotan publik. Kiprahnya sebagai pengacara telah menjadikannya salah satu figur penting dalam dunia hukum Indonesia.

Baca Juga: Hotma Sitompul Meninggal, Keluarga Ogah Bahas Bams Samsons dan Desiree Tarigan

Sebelumnya diberitakan, Hotma Sitompul, salah satu pengacara paling dikenal di Tanah Air dikabarkan telah meninggal dunia. Informasi ini pertama kali tersebar lewat grup WhatsApp para jurnalis.

Hotma Sitompul embuskan napas terakhir di RSCM "Telah berpulang dengan tenang rekan kami, DR. Hotma Sitompul SH MH, di Jakarta," demikian isi pesan yang beredar pada Rabu (16/4/2025).Berita kepergian Hotma juga telah dikonfirmasi oleh rekan sesama advokat. Disebutkan bahwa Hotma menghembuskan napas terakhirnya pada pagi hari.

"Benar, Bang Hotma Sitompul telah meninggal," ujar pengacara Nazarudin Lubis saat dimintai konfirmasi.

Namun hingga kini, belum ada keterangan resmi mengenai penyebab wafatnya Hotma Sitompul. Kronologi lengkap mengenai kepergiannya juga belum diumumkan ke publik.

Untuk diketahui, Hotma pernah menikah dengan Desiree Tarigan pada tahun 1997. Hubungan mereka menjadi sorotan setelah keduanya memutuskan bercerai di awal tahun 2022.

Nama Hotma Sitompul sudah lama dikenal luas sebagai salah satu pengacara top di Indonesia. Di luar kariernya sebagai advokat, ia juga aktif di bidang sosial. Salah satu warisan penting yang ia tinggalkan adalah berdirinya LBH Mawar Saron, lembaga bantuan hukum yang bernaung di bawah Yayasan Hotma Sitompul.

Didirikan pada 8 Juli 2002, LBH Mawar Saron hadir sebagai bentuk kepedulian terhadap masyarakat kecil dan kelompok rentan yang kesulitan mengakses keadilan. Lembaga ini memberikan bantuan hukum secara gratis—baik pro bono maupun pro deo—tanpa memandang latar belakang agama, ras, suku, keyakinan politik, maupun status sosial.