Bukan Marah, Iis Dahlia Ungkap Alasan Sering Omeli Mpok Alpa Semasa Hidup

Iis Dahlia mengaku sering mengomeli Mpok Alpa karena suatu alasan.

Dangdut

19 Agustus 2025 | 09:15:00
image
Iis Dahlia dan Mpok Alpa

Pedangdut Iis Dahlia mengungkapkan bahwa dia sering memarahi Mpok Alpa semasa hidupnya. 

rb-1

Bukan karena marah sungguhan, hal itu dilakukan Iis karena merasa gemas dengan karakter Mpok Alpa yang cenderung tertutup dan sering menjadi korban penipuan.

Iis Dahlia menjelaskan bahwa Mpok Alpa adalah sosok yang mudah dibohongi, terutama dalam hal investasi. 

Baca Juga: Lautan Manusia di Tahlilan 7 Hari Mpok Alpa, Anwar BAB Ungkap Rasa Iri

rb-2

Dengan pemahaman bisnis yang minim, Mpok Alpa kerap kali dimanfaatkan oleh orang-orang tidak bertanggung jawab. 

"Aku sampai bilang, ‘Mbok ya cerita. Jangan datang-datang baru cerita kalau sudah kejadian’," ujar Iis pada Senin (18/8/2025).

Baca Juga: Yuk Cobain Rica Rico Bakery, Toko Roti Rekomendasi Iis Dahlia

Ibunda Devano Danendra ini menambahkan bahwa dia sering menyayangkan sikap Mpok Alpa yang baru bercerita setelah semua terjadi. 

Iis merasa jika Mpok Alpa mau berdiskusi terlebih dahulu, masalahnya bisa diantisipasi. 

Namun, Iis memahami alasan di balik sikap tersebut. 

"Almarhumah itu enggak mau merepotkan orang lain dengan permasalahan dia. Makanya, dia itu selalu cerita setelah kejadian saja gitu," ungkapnya.

mpok-alpa-foto11mpok-alpa-foto11
Selain curahan hati soal sikap Mpok Alpa, Iis Dahlia juga menceritakan momen terakhirnya dengan sang komedian. 

Menurut Iis, sehari sebelum meninggal, Mpok Alpa sempat meminta agar kutek di jarinya dihapus. 

Iis Dahlia merasa permintaan tersebut adalah firasat dari Mpok Alpa. 

"Sepertinya, dia sudah feeling ya. Akhirnya, aku kirim teman aku untuk hapus kuteknya," cerita Iis.

Mpok Alpa yang memiliki nama asli Nina Carolina, akhirnya mengembuskan napas terakhir di Rumah Sakit Dharmais Jakarta pada 15 Agustus 2025. 

Dia meninggal dunia karena kanker payudara.

Tag Iis Dahlia Mpok Alpa Mpok Alpa meninggal

Terkini