Band Hindia Dituding Sembah Setan, Ditolak di Tasikmalaya
Music

Penampilan Band Hindia di 'Ruang Bermusik 2025' yang digelar di Lanud wiriadinata Tasikmalaya terancam dilarang ormas.
Event musik ini rencananya digelar pada 19-20 mendatang. Hindia merupakan salah satu penampilnya.
Ustaz Hilmi Afwan selaku Ketua Amumtaz mengungkapkan pihaknya hanya ingin Hindia saja yang batal bukan acara musiknya.
Baca Juga: 5 Pemain Judol Ditangkap, Baskara Hindia dan Warganet Merasa Janggal
Nggak main-main, dia dan ormas lainnya datang ke Mapolres Tasikmalaya Kota menyampaikan keluhan atas kehadiran Hindia.
Ustaz Hilmi menyoroti Hindia yang dinilai menyembah setan. Terlebih ada lirik 'kudoakan kita semua masuk neraka' di lagu 'Matahari.
Baca Juga: Penampilan Hindia Ditolak Ormas Islam karena 'Patung dan Simbol', eaJ Bingung
"yang dipermasalahkan band ini ada indikasi band satanic, band-band yang memang nyerempet pada norma-norma melanggar syariat," papar Hilmi.
"Dengan pemahaman simbol-simbol dajal, baphomet itu saja yang jadi permasalahan," sambungnya.
Bukan tanpa sebab Hilmi beranggapan seperti itu. Hindia dinilai menyembah satan usai menampilkan patung besar menyerupai baphomet saat konser Lagi Hidup Akan Berakhir pada 2023 lalu.
Dalam konser itu muncul patung bersayap dengan mengangkat dua jari.
Netizen menyebut patung itu mirip dengan baphomet, ikon penting dalam aliran satanic.
Hindia menampilkan patung mirip baphomet pada 2023 lalu [Twitter]
Baskara Hindia sempat membeberkan keterangan mengenai patung ikonik tersebut dan membantah tudingan netizen.
Namun sepertinya netizen tidak menggubris dan tuduhan itu terus berlanjut.
Alhasil, Hindia juga pernah dibatalkan konsernya di Aceh dan kini Tasikmalaya.
Selain Hindia yang bakal tampil di 'Ruang Bermusik 2025' ada pula Nadin Amizah, Lomba Sihir, Feast, Perunggu dan lain-lain.
Diky Chandra sekali Wakil Wali Kota Tasikmalaya berharap ada jalan tengah yang bisa diterima banyak pihak.