Bahas Kasus Isa Zega, Ustaz Khalid Basalamah Singgung MUI

Kasus Isa Zega yang menunaikan ibadah umrah dengan mengenakan pakaian perempuan kembali menjadi sorotan publik.

Terkait hal ini, Ustaz Khalid Basalamah memberikan penjelasan mendalam dalam kanal YouTube Kasisolusi.

Dalam konten tersebut, Ustaz Khalid Basalamah menegaskan bahwa tindakan seseorang yang sengaja menyerupai lawan jenis merupakan dosa besar dalam Islam.

Baca Juga: Tur Pertama Kalinya, ZEROBASEONE Bakal Konser di Indonesia Oktober 2024

"Para ulama masukkan ke dalam dosa-dosa besar," tegasnya dalam konten yang tayang pada Jumat (20/12/2024) itu.

Ustaz Khalid Basalamah juga menekankan pentingnya memahami bahwa Allah telah menciptakan manusia dengan jenis kelamin yang berbeda dan kita tidak boleh mengubahnya.

Baca Juga: Hobi Mahal Youtuber Antonius Soedjono, Ada Statue Iron Man Seharga Lebih dari Rp200 Juta

Namun, Ustaz Khalid Basalamah sekaligus menunjukkan empati terhadap mereka yang mungkin melakukan tindakan tersebut karena kurangnya pemahaman.

"Kalau ada orang yang tidak paham masalah ini dan belum ada yang menyampaikan hujjah (dalil) kepada dia, ya kita berharap Allah memaafkan," jelasnya.

Terkait kasus Isa Zega, Ustaz Khalid Basalamah berpendapat bahwa jika seseorang sudah memahami bahwa tindakannya itu salah, tetapi tetap melakukannya, maka tindakan tersebut dapat dianggap sebagai penistaan agama.

"Orang seperti ini sudah jelas dicatat dosa dan sangat dekat dengan hukuman Allah," tegasnya.

Ustaz Khalid Basalamah juga memberikan pandangan mengenai sah atau tidaknya ibadah umrah yang dilakukan oleh Isa Zega.

Beliau menyatakan bahwa jika rukun umrah telah terpenuhi, maka secara teknis ibadah tersebut bisa dianggap sah. Meski begitu, dosa yang dilakukan karena menyerupai lawan jenis tetap tercatat.

Menyikapi kasus ini, Ustaz Khalid Basalamah berharap Majelis Ulama Indonesia (MUI) dapat memberikan fatwa yang jelas terkait masalah ini.

"Lebih bijak kita libatkan MUI sehingga MUI bisa betul-betul memberikan jawaban yang jelas sebagai sebuah fatwa," tutup Ustaz Khalid Basalamah.