Asal Usul Video Call Sex dan Cara Melakukannya, Ridwan Kamil Disebut Sering Minta ke Lisa Mariana

Lisa Mariana mengaku Ridwan Kamil sering meminta melakukan video call sex (VCS) kepadanya saat mereka diduga masih jalin hubungan gelap di masa lalu. 

Lisa bahkan menyebut hal itu dilakukan tak sekali dua kali, tetapi sering. VCS yang dilakukan melalui Telegram. 

Tiap kali selesai VCS, Lisa Mariana juga selalu diberi uang 'jajan.' Lisa memaklumi Ridwan sering minta VCS lantaran mantan Gubernur Jawa Barat itu punya kegiatan padat. 

Baca Juga: Habib Jafar Bahas Kisah Cewek Tak Berhijab, Sindir Zara Anak Ridwan Kamil?

Lantas apa itu video call sex? 

Dilansir dari sejumlah sumber, video call sex adalah bentuk aktivitas seksual yang dilakukan oleh dua orang atau lebih melalui panggilan video secara daring. 

Baca Juga: Telaga Senayan, Resto Unik Tempat Ketemuan Raffi Ahmad dan Ridwan Kamil

Tujuan aktivitas ini untuk membangkitkan gairah seksual, biasanya saat pasangan sedang berjauhan secara fisik, seperti dalam hubungan jarak jauh (LDR). 

Bentuk interaksi ini bisa meliputi percakapan intim, memperlihatkan bagian tubuh, hingga masturbasi bersama secara virtual.

Asal Mula Istilah Video Call Sex

Istilah video call sex mulai dikenal luas masyarakat menyusul berkembangnya teknologi komunikasi digital, terutama setelah munculnya aplikasi panggilan video seperti Skype, FaceTime, dan Zoom. 

Aktivitas ini sendiri sudah dilakukan sejak awal tahun 2000-an, tetapi menjadi lebih umum dan terbuka dibahas setelah pandemi COVID-19. 

Di masa itu, interaksi sosial secara langsung atau fisik memang sulit dilakukan karena dikhawatirkan dapat memperluas penyebaaran COVID-19. Karena itu, VCS dinilai jadi cara alternatif bagi pasangan yang sulit menjaga kedekatan intim. 

Bagaimana Cara Melakukan Video Call Sex?

1. Persetujuan

Kedua pihak harus sama-sama nyaman dan sepakat untuk melakukannya. Kemudian, bahas apa saja batasan dan keiginan masing-masing. 

2. Platform yang Aman

Gunakan aplikasi video call yang terenkripsi seperti Signal, FaceTime, atau aplikasi lain yang dipercaya. Jangan pernah memakai jaringan WiFi publik. 

3. Atur Suasana dan Privasi
 
Pastikan pasangan berada di tempat pribadi, tenang, dan tidak mudah terganggu.

4. Mulai dengan Percakapan Intim

Bangun suasana lewat kata-kata mesra, rayuan, atau obrolan erotis ringan.

5. Tampilkan Diri dengan Aman dan Sesuai Batasan

Bila dalam kesepakatan ada kegiatan memperlihatkan bagian tubuh, pastikan Anda melakukannya dengan aman dan tidak tertekan.

6. Jangan Lupa Etika dan Keamanan Digital

Jangan pernah merekam tanpa izin. Semua harus berdasarkan kesepakatan.