Ustaz Gaul di Bandung Evie Effendi Diduga Pukul Anak Kandung, Dilaporkan Atas Kasus KDRT
Pendakwah Evie Effendi yang dikenal sebagai Ustaz Gaul di Bandung dilaporkan anak kandung ke Polrestabes Bandung Unit PPA Polrestabes Bandung.
Anak kandung diketahui berinisial NAT mengalami pemukulan dan melaporkan ayahnya dengan dugaan KDRT.
Zaideni Herdiyasin selaku kuasa hukum NAT membeberkan pelaporan klien atas perlakukan tidak menyenangkan ayahnya.
Baca Juga: Dosen Kecantikan Disomasi Usai Bela Mama Aka dari KDRT Suami
"Jadi peristiwa ini terjadi pada 4 Juli 2025. Saat itu, NAT berniat untuk menemui ayahnya dan meminta nafkah bulanan termasuk biaya untuk kuliah," cerita Zaideni.
NAT hadir sendirian mengunakan sepeda motor di rumah ayahnya di daerah Pasir Impun, Kecamatan Mandalajati, Kota Bandung.
pendakwah ustaz gaul Evie Effendi [instagram]
Baca Juga: Baim Wong Bantah KDRT, Minta Paula Verhoeven Sumpah Al Quran: 'Kamu Berani?'
Tidak cuma ayahnya yang melakukan pemukulan, NAT diduga merasakan pengeroyokan.
Saat NAT datang, korban bukannya diberikan uang. Malah dia disudutkan keluarga baru ayahnya.
Namun pemicunya langsung dari ayahnya, Evie Effendi dan istri yang menyulut emosi.
"Tapi uang tak diberikan. Justru ayahnya itu menyampaikan hal-hal yang tak mengenakkan yang menyudutkan ibu korban dan keluarga besarnya," papar Zaideni.
Momen makan di rumah ayah pun tidak berjalan lancar. NAT dikabarkan emosi dan ingin pulang lalu menuju sepeda motor.
Ibu tirinya, DSA mengejar NAT disusul Evie Effendi. NAT mengaku ibu tirinya meludah padanya.
Ayahnya sendiri kemudian melanjutkan dengan melakukan pemukulan.
"Selain ustaz EE dan istrinya, nenek dan bibi korban pun sempat turut serta. Bahkan pamannya yang dikira akan memisahkan, malah sempat memukul helm korban hingga pecah bagian depannya," kata Zaideni.
"Akibatnya, korban mengalami luka-luka, di bagian wajah dan tangan. Dari sejak kejadian korban sudah divisum," sambungnya.
Kasus KDRT dengan Nomor LP/B/985/VII/2025/SPKT/ POLRESTABES BANDUNG/POLDA JAWA BARAT masuk tahap penyelidikan.