Tantangan Diterima! Leony Siap Ketemu Walikota Tangsel, Minta Fokus Bahas Sampah dan Jalanan, Bukan Anggaran 20 M!
Gosip
 240920252.png)
Babak baru perseteruan antara artis Leony Vitria Hartanti dengan Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Pemkot Tangsel) resmi dimulai. Setelah kritiknya soal anggaran fantastis viral di media sosial, Leony kini secara terbuka menjawab undangan dialog yang dilayangkan oleh Walikota Tangsel, Benyamin Davnie.
Jawaban tersebut disampaikan Leony melalui sebuah video yang diunggah di akun media sosial pribadinya pada Rabu (24/9/2025). Dengan sikap tenang namun tegas, mantan penyanyi cilik ini menyambut baik itikad pemerintah daerah untuk membuka ruang diskusi.
Dalam pernyataannya, Leony mengapresiasi langkah Walikota Benyamin Davnie yang responsif terhadap kegelisahan publik yang ia suarakan.
Baca Juga: Gagal di Pilkada Tangsel 2010, Andre Taulany Habiskan Rp700 Juta
"Saya mengucapkan terima kasih bapak membuka kesempatan untuk berdialog dengan saya. Terima kasih sekali, saya terima undangannya," kata Leony dalam video tersebut.
Namun, penerimaan undangan ini bukanlah tanpa syarat. Leony tidak ingin pertemuan tersebut menjadi sekadar seremoni antara artis dan pejabat. Ia justru menaikkan level diskusi dengan mengajukan dua permintaan penting yang mengubah arah dan esensi dari dialog yang ditawarkan.
Baca Juga: Raffi Ahmad Dukung Marshel Widianto Jadi Calon Wakil Walkot Tangsel, Gak Terima Komentar Julid
Pertama, ia meminta agar forum tersebut tidak hanya eksklusif untuk dirinya. Leony mendorong agar pintu dialog dibuka selebar-lebarnya bagi warga Tangsel lainnya yang memiliki keluhan serupa. Baginya, ia hanyalah pemicu, sementara suara masyarakat luas adalah substansi utama yang harus didengar.
Leony (Instagram)
Kedua, Leony mengusulkan pergeseran total fokus pembahasan. Jika sebelumnya Pemkot Tangsel ingin berdiskusi soal anggaran 2024 yang ia kritik, Leony justru menganggap hal itu sudah berlalu. Ia meminta agenda pertemuan diisi dengan isu-isu yang lebih konkret dan mendesak yang dirasakan warga setiap hari.
"Ada beberapa hal yang lebih penting yang saya dan mungkin sebagian masyarakat Tangsel ingin sampaikan terkait permasalahan sampah, terkait permasalahan jalanan, dan masih banyak lainnya," tegas Leony,
Gelombang kritik ini sendiri berawal pada 17 September 2025, saat Leony dengan telaten "membedah" Laporan Keuangan Pemkot Tangsel 2024 setebal 520 halaman. Ia menyoroti sejumlah pos belanja yang dianggapnya janggal dan tidak mencerminkan skala prioritas kebutuhan publik.
Salah satu yang paling menyita perhatian adalah alokasi dana untuk pengadaan suvenir atau cendera mata yang angkanya mencapai Rp 20,48 miliar. Angka ini tercatat melonjak tajam 51,94 persen dibandingkan tahun sebelumnya, sebuah kenaikan yang dianggap tidak wajar.
Leony (Instagram)
Tidak berhenti di situ, Leony juga menyoroti anggaran perjalanan dinas luar negeri yang membengkak hingga Rp 1,46 miliar.
Selain itu, ia membandingkan belanja alat kantor sebesar Rp 38,14 miliar yang nilainya jauh melampaui anggaran untuk pengadaan alat kedokteran dan kesehatan.
Kritik berbasis data yang dilontarkan Leony ini sontak menjadi bola panas dan memicu reaksi luas, memaksa Pemkot Tangsel untuk merespons. Puncaknya adalah tawaran dialog terbuka dari Walikota Benyamin Davnie, yang kini telah disambut oleh Leony.
Kini, bola kembali berada di tangan Pemkot Tangsel. Leony telah menyatakan kesiapannya sambil menunggu langkah konkret dari pemerintah daerah untuk merealisasikan pertemuan tersebut. "Yang pasti saya tunggu undangannya, Pak. Bisa hubungi saya aja, terserah mau lewat cara apa pun," tutupnya.