Sebelum Mus Mualim, Titiek Puspa Pernah Menikah dengan Penyiar RRI
Tak banyak orang tahu mengenai kehidupan pribadi Titiek Puspa. Pada tahun 1959 ia pernah menikah dengan Zainal Ardi, seorang penyiar RRI, dan dikaruniai dua orang putri, yaitu Petty Tunjungsari (lahir pada 12 Januari 1960) dan Ella Puspasari (lahir pada 23 September 1961).
Namun, Titiek dan Zainal kemudian bercerai pada 1968. Pada 1970, Titiek menikah lagi dengan musisi Mus Mualim.
Mus Mualim merupakan sosok penting di balik kesuksesan Titiek Puspa, diva legendaris Indonesia. Lahir pada 14 September 1924, Mus Mualim dikenal sebagai musisi, komposer, sekaligus dirigen yang memiliki kontribusi besar dalam perkembangan musik Tanah Air, khususnya musik orkestra dan keroncong.
Baca Juga: 5 Kisah Artis Pejuang Kanker, Tak Sedikit Yang Berhasil Sembuh
Penyanyi legendaris Titiek Puspa. [YouTube]
Ia pernah menjabat sebagai Pemimpin Orkes Simfoni Nasional dan bekerja sama dengan banyak tokoh musik ternama pada masanya. Salah satu prestasinya yang dikenang adalah keterlibatannya dalam membina Orkes Studio Jakarta, yang kerap tampil di RRI dan menjadi barometer musik orkestra Indonesia era 50-an hingga 70-an.
Mus Mualim menikah dengan Titiek Puspa pada tahun 1970. Hubungan keduanya bukan hanya romantis, tapi juga profesional. Mus sering menjadi arranger dan produser untuk lagu-lagu Titiek, serta mendukung penuh karier sang istri di industri hiburan yang saat itu masih didominasi oleh laki-laki. Pasangan ini dikenal sebagai duet harmonis yang saling melengkapi, baik dalam kehidupan pribadi maupun profesional.
Baca Juga: Hard Gumay Ramal Artis Wanita P Bakal Bertemu Ajal, Siapa?
Meski terpaut usia cukup jauh—Mus lebih tua 17 tahun dari Titiek—keduanya menjalani pernikahan yang langgeng dan penuh kasih hingga Mus Mualim wafat pada 6 September 1991. Kehilangan sang suami menjadi pukulan berat bagi Titiek, namun ia tetap mengenang Mus sebagai sosok yang bijak, penuh cinta, dan inspiratif.
Kolase foto Titiek Puspa.
Warisan Mus Mualim di dunia musik Indonesia tetap hidup, terutama melalui karya-karya yang masih dikenang hingga kini dan semangat dedikasinya dalam membesarkan nama musik nasional.
Ia bukan hanya suami dari seorang diva, tapi juga maestro yang turut mewarnai sejarah seni Indonesia.
Titiek terlahir dengan nama Sudarwati di Tanjung, Tabalong, Kalimantan Selatan pada 1 November 1937, dari pasangan Tugeno Puspowidjojo dan Siti Mariam, yang berdarah Jawa. Keluarganya kemudian mengganti namanya menjadi Kadarwati dan akhirnya menjadi Sumarti.
Saat kecil, ia bercita-cita ingin menjadi guru taman kanak-kanak. Namun, setelah memenangkan beberapa kompetisi menyanyi, ia memutuskan untuk menjadi seorang penghibur, membuat keputusan tersebut sekitar usia 14 tahun. Namun, kedua orang tuanya menentang keputusannya tersebut.
Dalam suatu kesempatan, Sumarti terpaksa mengikuti lomba tanpa sepengetahuan orang tuanya. Untuk itu, seorang teman menyarankannya untuk menggunakan nama samaran "Titiek Puspo", yang diambil dari Titiek, nama panggilannya sehari-hari, dan "Puspo", nama ayahnya.
Sumarti setuju dan mengganti "Puspo" menjadi "Puspa". Sejak itulah ia dikenal sebagai Titiek Puspa. Nama ini pula yang diambilnya sebagai nama orkes pengiringnya, "PUSPA SARI", yang dipimpinnya sendiri dan mengiringinya menyanyi di awal kariernya.