Raffi Ahmad dan Nagita Slavina Langganan Setia Pisang Goreng 5 Juta Pinkan Mambo
Vibes

Dalam dunia selebriti Indonesia, gaya hidup mewah dan pola konsumsi yang unik sering kali menjadi sorotan.
Tidak jarang, publik dibuat terkejut dengan pilihan dan kemampuan finansial para artis dalam mengonsumsi suatu produk, bahkan untuk hal-hal yang tampak sederhana sekalipun.
Tren terbaru yang mencuri perhatian adalah fenomena jual-beli makanan artis dengan harga fantastis, yang dipelopori oleh Pinkan Mambo.
Baca Juga: Mama Amy Qanita Sakit Apa hingga Harus Operasi? Raffi Ahmad Akhirnya Jujur
Pinkan Mambo, pelantun hits "Kekasih yang Tak Dianggap", kini semakin serius menekuni dunia bisnis kuliner. Setelah sebelumnya sukses dengan usaha donatnya, ia kini melebarkan sayap dengan berjualan pisang goreng.
Namun, seperti ciri khasnya, Pinkan tidak menjual produknya dengan harga biasa. Satu pisang goreng biasa ia banderol dengan harga Rp30 ribu, sebuah angka yang jauh di atas harga pasar untuk panganan serupa.
Baca Juga: Biodata dan Agama Dony Oskaria, Plt Menteri BUMN Paman dari Nagita Slavina
Yang menarik, Pinkan menerapkan sistem harga yang unik dan diskon untuk pembelian dalam jumlah besar. Seperti yang diungkapkannya di Studio Trans TV.
"Kalo beli satu biji, Rp30 ribu, kalo beli enam, satunya Rp50 ribu, kalo beli 12 Rp280 ribu ada diskon Rp20 ribu." ungkapnya.
Cuplikan layar 2025-09-02 170218
Logika harga ini, meski terlihat kontradiktif, justru menjadi pembicaraan dan daya tarik tersendiri, mencerminkan strategi pemasaran yang out of the box.
Namun, yang paling mencengangkan adalah opsi "jalur cepat" atau *fast track* yang ditawarkan Pinkan. Untuk layanan istimewa ini, ia memberinya harga yang sangat fantastis, mencapai Rp5 juta.
Meski detail teknis "fast track" ini tidak dijelaskan secara rinci, dapat dipahami bahwa layanan ini menjamin prioritas pemesanan dan pengantaran yang super cepat, mungkin hanya dalam hitungan menit, kepada para pembelinya.
Dan siapa saja yang sanggup menjadi langganan layanan eksklusif ini? Pinkan dengan terbuka menyebut nama pasangan selebriti paling ternama, Raffi Ahmad dan Nagita Slavina. "Fast track pisang sekarang Rp5 juta.
Nagita, Raffi, itu ulang-ulang pesannya. Pokoknya sultan-sultan fast track semua," bebernya. Penyebutan nama mereka ini langsung viral dan menjadi bukti nyata level "kesultanan" dalam gaya hidup para artis papan atas.
Bagi Raffi Ahmad dan Nagita Slavina, yang dikenal dengan bisnis empire-nya dan gaya hidup yang serba mewah, membelanjakan Rp5 juta untuk pisang goreng *fast track* mungkin bukanlah hal yang signifikan.
Pinkan Mambo (Instagram/pinkan_mambo)
Sementara fokus saat ini pada pisang goreng, Pinkan Mambo menegaskan bahwa ia tidak meninggalkan usaha donatnya yang juga terkenal mahal. Bahkan, ia mengumumkan kenaikan harga yang signifikan.
"Donat dua minggu lagi naik harga 2x lipat... nanti packaging baru, benar-benar packaging orang kaya," ungkapnya.
Hal ini menunjukkan konsistensinya dalam membangun *brand* kuliner premium untuk kalangan tertentu.
Tidak berhenti di donat dan pisang goreng, Pinkan juga merambah ke masakan rumahan pesan-antar. Lagi-lagi, harga yang dipasang sangatlah premium.
Sekotak capcay dijual seharga Rp150 ribu, sementara teri kemangi dan ayam woku dibanderol Rp250 ribu. Harga ini tentu saja tidak masuk akal bagi masyarakat biasa, tetapi tampaknya memang tidak menargetkan pasar biasa.
Strategi marketing Pinkan ini cerdik. Dengan memanfaatkan popularitasnya dan secara sengaja menargetkan segmen konsumen berpenghasilan sangat tinggi—seperti Raffi Ahmad dan Nagita Slavina—ia menciptakan sebuah niche market yang unik.
Setiap pengumuman harganya yang viral adalah publisitas gratis yang menjangkau jutaan orang, mengundang rasa penasaran dan mungkin saja, dari segelintir orang yang mampu, untuk mencoba.
Reaksi netizen pun beragam. Banyak yang mengkritik harga yang dinilai tidak wajar dan berlebihan, sementara yang lain melihatnya sebagai bentuk strategi bisnis yang brilian dan hak prerogatif seorang pedagang.
"paling bener beli pisang goreng bu nanik ajalah." tulis salah satu netizen.
"it kriuk bkn keras, lgian yg pertama it bisa digigit ko nyari bagian yg keras si." sambung warganet lain.