Perayaan HUT RI di IKN Beda dengan Jakarta, Begini Pembelaan Warganet
Gosip

Perayaan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-80 tahun ini berbeda dari tahun sebelumnya.
Upacara HUT Kemerdekaan RI digelar di dua lokasi, Istana Merdeka di Jakarta dan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur.
Presiden Prabowo Subianto menjadi inspektur upacara di Istana Merdeka, sementara Kepala Otorita IKN Basuki Hadimuljono memimpin di IKN.
Baca Juga: Zaskia Sungkar Luruskan Isu Terima Duit Ketika Kunjungi IKN: Kalau Kalian Kecewa, Saya Paham
Perbedaan perayaan di kedua lokasi tersebut memicu perbincangan publik, mulai dari kemeriahan di Jakarta hingga sorotan terhadap kondisi di IKN.
Upacara di Istana Merdeka berlangsung meriah dan penuh atraksi. Acara dibuka dengan atraksi penerjun dari Kopassus.
Setelah itu, helikopter dari berbagai kesatuan mengangkut bendera merah putih raksasa seberat 70 kilogram di langit Jakarta.
Baca Juga: Daniel Mananta Diundang Eksklusif ke IKN, Unggahannya Banjir Komentar Pro Kontra
Presiden Prabowo yang bertindak sebagai inspektur upacara memimpin prosesi dengan khidmat.
Presiden Prabowo tampak mencium bendera sebelum diserahkan kepada Paskibraka pembawa baki, Bianca Alessia.
Tim Paskibraka yang dijuluki 'Indonesia Berdaulat' bahkan membentuk formasi angka 80 yang terlihat jelas dari udara.
Kemeriahan berlanjut dengan atraksi flypass pesawat tempur TNI, yang mana pesawat F16 dan T50i juga membentuk formasi angka 80.
Acara ditutup dengan penampilan band Silet Open Up yang membuat Presiden Prabowo dan para tamu ikut berjoget di tengah lapangan.
Di sisi lain, upacara HUT RI ke-80 di IKN berlangsung lebih sederhana. Basuki Hadimuljono memimpin upacara dengan mengenakan baju adat khas Dayak.
Warganet menyoroti kondisi lapangan yang terlihat 'bopeng-bopeng' atau tidak rata.
Kondisi tersebut memicu pertanyaan mengenai biaya pemeliharaan IKN yang kabarnya mencapai Rp200 miliar hingga Rp300 miliar per tahun.
Namun, beberapa warganet membela upacara di IKN dengan mengklarifikasi bahwa acara tersebut berlangsung di Plaza Seremoni IKN, bukan di lapangan utama.
"Karena Inspektur nya bukan Presiden, peringatan tidak dilakukan di lapangan negara Ibu Kota Nusantara, tapi dilakukan di Plaza Seremoni IKN," bela salah satu warganet.