Pengumuman! Rans Nusantara Hebat Milik Raffi Ahmad dan Kaesang Pangarep Ditutup
Gosip

Rans Nusantara Hebat, pusat kuliner jajanan milik Raffi Ahmad dan anak bungsu mantan presiden Jokowi, Kaesang Pangarep yang berada di wilayah Serpong, Banten, berhenti beroperasi.
Penghentian operasional Rans Nusantara Hebat disampaikan melalui akun Instagram resmi @ransnusantarahebat.
"PENGUMUMAN PENTING. Sahabat Rans Nusantara Hebat, kami ingin menginformasikan bahwa Rans Nusantara Hebat akan berhenti beroperasi sementara mulai 28 Februari 2025.
Baca Juga: 3 Aktor ini Dianggap Tertawakan Sandra Dewi perihal Kasus Korupsi Timah
Bagi yang masih memiliki voucher jangan lupa untuk segera menukarkannya, ya! Kami ingin memastikan Anda tetap mendapatkan pengalaman terbaik sebelum masa jeda ini.
Terima kasih atas dukungan dan kebersamaan yang luar biasa! Tunggu informasi pembukaan kembali kami, ya!
Lihat postingan ini di Instagram
Baca Juga: Bernadya Klarifikasi Soal Potongan Video yang Buat Ibunya Dihujat Netizen
Lokasi: Jl. BSD Raya Pusat, Lengkong Kulon, Kec. Pagedangan, Kab. Tangerang, Banten 15336," bunyi pengumuman penutupan.
RANS Nusantara Hebat adalah pusat kuliner dan UMKM yang didirikan oleh Raffi Ahmad dan Kaesang Pangarep di BSD City, Tangerang. Diresmikan pada 30 Maret 2024, tempat ini dibangun di atas lahan seluas 2,1 hektar dan menampung 122 UMKM yang menyajikan berbagai hidangan khas Nusantara.
Tujuan utama pendirian RANS Nusantara Hebat adalah untuk mendukung pelaku UMKM agar naik kelas dan memperkenalkan kekayaan kuliner Indonesia kepada masyarakat luas.
Raffi ahmad dan Nagita Slavina berkunjung ke Rans Nusantara Hebat di Serpong. [Instagram]
Namun, dalam beberapa bulan terakhir, pusat kuliner ini menghadapi tantangan serius. Sejak akhir 2024, sejumlah laporan media mengindikasikan penurunan jumlah pengunjung yang signifikan, bahkan beberapa tenant memilih untuk menutup usahanya.
Menanggapi situasi ini, pihak manajemen RANS Nusantara Hebat mengumumkan akan menutup sementara operasional pusat kuliner tersebut mulai 28 Februari 2025. Langkah ini diambil untuk evaluasi dan restrukturisasi guna meningkatkan kembali daya tarik dan keberlanjutan bisnis di masa mendatang.