Paula Verhoeven Ngadu ke Komnas Perempuan, Begini Tanggapannya

Didampingi pengacara Alvon Palma, Paula Verhoeven mengadukan dugaan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) dan diskriminasi gender yang dialaminya kepada Komnas Perempuan. 

Dalam aduannya tersebut, Paula menjelaskan berbagai bentuk dugaan kekerasan yang ia rasakan selama proses perceraian.

Komisioner Komnas Perempuan, Sundari, menjelaskan bahwa Paula Verhoeven merasa menjadi korban dugaan kekerasan dari sejumlah pihak, termasuk mantan suaminya, Baim Wong, dan juga selama proses persidangan di pengadilan agama.

Baca Juga: Paula Verhoeven Ucapkan Pesan Haru untuk Kiano dan Kenzo Sebelum Putusan Sidang Cerai

Selain kekerasan fisik dan mental, Paula merasa didiskriminasi oleh ucapan seorang pejabat di Pengadilan Agama Jakarta Selatan. 

Sundari dari Komnas Perempuan menekankan pentingnya melihat kasus perempuan dari sudut pandang gender, meskipun isi ucapan pejabat itu tidak dijelaskan Paula secara detail.

"Sesuai surat edaran Mahkamah Agung tahun 2017, salah satu klausul menyebutkan bahwa harus memperhatikan kerentanan perempuan, khususnya dari perspektif gender," terang Sundari selaku  di kantor Komnas Perempuan, Menteng, Jakarta pada Rabu (30/4/2025).

Baca Juga: Komisi Yudisial Terima Aduan Paula Verhoeven, Jelaskan Prosesnya

Selain itu, Komnas Perempuan juga mengindikasikan adanya dugaan ketidakjelasan atau tumpang tindih peran dalam persidangan.

"Dari humas itu, kalau tidak salah beliau juga berstatus sebagai anggota majelis hakim. Tapi yang bersangkutan juga menjadi humasnya. Berarti ada dua peran yang seharusnya tidak terjadi," sambungnya. 

Menindaklanjuti laporan Paula Verhoeven, Komnas Perempuan akan mengambil langkah-langkah yang sesuai dengan mandatnya. 

Selain itu, Komnas Perempuan juga berencana untuk memanggil pihak Pengadilan Agama Jakarta Selatan.

"Kami akan proses, kemudian meminta klarifikasi kepada pihak-pihak terkait, termasuk pengadilan agama terkait proses persidangannya," ujarnya. 

Sundari juga menuturkan bahwa Paula Verhoeven menunjukkan kondisi emosional yang kuat saat menyampaikan aduannya, di mana ia sempat menangis.

"Ibu Paula tadi datang, luar biasa. Kami lihat beliau sedang mengalami depresi. Dia tidak bisa menahan dirinya untuk mengeluarkan air mata kesedihannya," tandasnya.