Lee Jae Wook Dianggap Ungkit Luka Lama Karina aespa, Fans Geram
K-POP

Aktor Lee Jae Wook kembali menjadi bahan perbincangan panas di dunia maya.
Bukan karena peran barunya, melainkan akibat pernyataan singkatnya soal hubungan masa lalunya dengan Karina aespa dalam sebuah wawancara terbaru.
Dalam wawancara dengan Xports News yang dilakukan untuk mempromosikan film Dear Hongrang, sang aktor ditanya apakah rumor asmara yang menyeruak pada tahun lalu memengaruhi pekerjaannya.
Baca Juga: Karina easpa Jadi Model di MV G-Dragon Terbaru
Ia menjawab bahwa dirinya tetap fokus bekerja meski tidak ingin membahas lebih jauh demi menjaga privasi.
Namun, jawaban singkat itu justru menuai reaksi negatif dari para penggemar Karina. Mereka menilai Lee Jae Wook tidak peka dan membuka kembali luka lama yang selama ini berusaha dilupakan sang idol.
Seperti diketahui, pada Februari 2024, Dispatch merilis laporan eksklusif yang mengonfirmasi bahwa Lee Jae Wook dan Karina menjalin hubungan asmara.
Baca Juga: Tulisan di Tank Top Karina aespa Tuai Kontroversi
Namun, hubungan itu tak bertahan lama. Karina bahkan menuliskan surat permintaan maaf terbuka kepada penggemar, menyatakan penyesalan dan harapannya untuk kembali fokus ke karier.
Pernyataan Lee Jae Wook kini dianggap mencoreng usaha Karina yang selama ini memilih diam dan tidak kembali membahas hubungan mereka. Penggemar menilai aktor tersebut memanfaatkan momen wawancara untuk menciptakan sensasi demi promosi proyek barunya.
Media sosial pun ramai oleh komentar pedas. Banyak yang menuduh Lee Jae Wook sengaja "menumpang tenar" dengan menyebut Karina, terutama karena waktunya bertepatan dengan masa promosi film barunya.
Beberapa bahkan menyebut tindakan itu sebagai bentuk eksploitasi terhadap nama Karina.
“Karina sudah cukup menderita karena hubungan singkat itu. Sekarang dia harus menghadapi ini lagi? Tidak adil,” tulis salah satu penggemar di Twitter/X.
Meski belum ada tanggapan resmi dari pihak Lee Jae Wook, polemik ini terus bergulir. Nama keduanya kembali trending di berbagai platform media sosial, menandakan besarnya perhatian publik terhadap isu ini.
Kontroversi ini kembali membuka diskusi soal batas antara privasi selebritas dan konsumsi publik, serta bagaimana pernyataan kecil bisa memicu reaksi besar di era digital.