HYBE Tetap Jadi Perusahaan Terbaik usai Diterjang Rumor Lecehkan Hanni NewJeans di Tempat Kerja
HYBE sukses mempertahankan sertifikasinya sebagai 'perusahaan terbaik' atau masuk Big 4 bersama label YG, SM, dan YG Entertainment.
Status itu masih melekat pada HYBE meskipun perusahaan itu diterjang rumor pelecehan di tempat kerja dan adanya laporan tren industri.
Sertifikasi itu diumumkan Kementerian Ketenagakerjaan dan Tenaga Kerja pada Senin (30/12).
Baca Juga: Tur Pertama Kalinya, ZEROBASEONE Bakal Konser di Indonesia Oktober 2024
Informasi itu mengungkapkan panitia peninjau penarikan seleksi sebagai perusahaan teratas diadakan pada Jumat (27/12).
Mereka memutuskan HYBE tetap berada di status perusahaan teratas.
View this post on InstagramBaca Juga: Hobi Mahal Youtuber Antonius Soedjono, Ada Statue Iron Man Seharga Lebih dari Rp200 Juta
Penghargaan Penciptaan Lapangan Kerja Terbaik diberikan kepada perusahaan-perusahaan yang telah diakui atas upayanya.
Termasuk dalam meningkatkan lapangan kerja. Misalnya penciptaan lapangan kerja dan keseimbangan kehidupan kerja, dan dipilih 100 perusahaan setiap tahunnya.
Perusahaan yang tersertifikasi sebagai Perusahaan Terbaik untuk Penciptaan Lapangan Kerja tidak hanya mendapatkan plakat sertifikasi presiden.
Perusahaan juga menerima berbagai manfaat seperti evaluasi kredit preferensial, suku bunga preferensial untuk dukungan kredit, dan tambahan poin pengadaan.
Sebelumnya, HYBE terpilih sebagai Perusahaan Terbaik untuk Penciptaan Lapangan Kerja pada bulan September lalu.
Namun berbagai kecurigaan terus berlanjut termasuk 'kontroversi intimidasi di tempat kerja' yang diungkap Hanni NewJeans.
Tak selesai di sana, laporan tren industri pun sempat dikecam publik hingga muncul petisi 'pembatalan status HYBE sebagai Perusahaan Terbaik' pada bulan November.
Sebanyak 51.102 orang menyetujui petisi sehingga menimbulkan opini publik bahwa pemilihan HYBE sebagai perusahaan terbaik harus dibatalkan.
CEO HYBE Lee Jae Sang
Namun sepertinya Kementerian Ketenagakerjaan dan Tenaga Kerja berkata lain.
Dalam tinjauan itu, Kementerian Ketenagakerjaan dan Ketenagakerjaan memutuskan untuk mempertahankan sertifikasi HYBE sebagai perusahaan teratas.
Penilaian itu mengacu pada status Hani bukanlah karyawan berdasarkan Undang-Undang Standar Ketenagakerjaan.
Hanni kala itu dilaporkan oleh Bunnies ke komite karena diduga menjadi sasaran pelecehan di tempat kerja.
Mereka merasa tidak ada pelanggaran hukum dalam kasus tersebut. Laporan tren industri pun tidak ditangani.