Habib Jafar Bolehkan Umat Islam Beri Hadiah untuk yang Merayakan Natal
Gosip

Habib Jafar kembali menjadi sorotan publik dengan pendapatnya yang terbuka mengenai ucapan selamat Natal.
Dalam podcast bersama Merry Riana, Habib Jafar mengakui adanya perbedaan pendapat di kalangan ulama mengenai boleh tidaknya mengucapkan selamat Natal.
Namun ia pribadi merasa bahwa mengucapkan selamat Natal tidak akan menggoyahkan keimanannya.
Baca Juga: Ada Mahalini Hingga Marcell Darwin, 4 Artis Pilih Mualaf Sebelum Menikah
"Kembali lagi ke setiap orang, mau memilih pendapat yang mana. Dan saya memilih yang memperbolehkan mengucapkan selamat natal," tuturnya pada Minggu (22/12/2024).
Lebih lanjut, Habib Jafar mendorong umat Islam untuk tetap menjaga hubungan baik dengan sesama manusia, termasuk dengan umat Kristiani.
Baca Juga: Sabrina Chairunnisa Unboxing Sepatu Rp15 Juta Hadiah Baek Hyun Woo untuk Hong Hae In 'Queen of Tears'
Ia menyarankan untuk mengekspresikan rasa cinta dan kasih sayang dengan cara memberikan hadiah.
"Mari kita mengekspresikan rasa cinta kita kepada mereka yang beragama khususnya umat Kristiani baik Protestan maupun Katolik yang sedang merayakan Natal dengan paling tidak memberikan hadiah," ajak Habib Jafar.
Lihat postingan ini di Instagram
Habib Jafar menjelaskan bahwa dalam Islam, memberikan hadiah kepada orang yang berbeda agama adalah hal yang diperbolehkan.
Bahkan Nabi Muhammad SAW sendiri pernah memberikan hadiah kepada nonmuslim.
"Karena di Islam disepakati tidak dilarang menerima dan memberi hadiah kepada orang yang berbeda agama. Sama sekali tidak dilarang," tegasnya.
Selain memberikan hadiah, Habib Jafar juga menyarankan umat Islam untuk mengirimkan doa kepada umat Kristiani.
Menurutnya, doa adalah bentuk ekspresi cinta yang paling indah dan tulus.
"Minimal lakukanlah ekspresi cinta yang paling indah dan paling rahasia, yaitu mendoakan mereka yang berbeda dengan kita," pungkas Habib Jafar.
Pandangan Habib Jafar ini tentu saja memberikan angin segar dalam perdebatan mengenai ucapan selamat Natal.
Meski begitu, kembali lagi kepada keyakinan masing-masing dan tidak boleh saling memaksakan kehendak ya!