Dul Jaelani Sampai Tak Bisa Jalan saat Alami Titik Terendah dalam Hidup
Gosip

Dul Jaelani membagikan pengalamannya tentang bagaimana ia bangkit dari masa-masa sulit dalam hidupnya.
Meskipun Dul tidak merinci secara spesifik momen terendahnya, ia mengakui pernah mengalami kesulitan yang berdampak pada kondisi fisik dan mentalnya.
Adik dari Al Ghazali dan El Rumi ini menceritakan bahwa ia pernah mengalami masa di mana ia bahkan tidak bisa berjalan, yang tentu saja memengaruhi kondisi fisik dan psikisnya.
Baca Juga: 3 Aktor ini Dianggap Tertawakan Sandra Dewi perihal Kasus Korupsi Timah
"Aku nggak bisa nyebutin kapan (titik terendah dalam hidup), tapi aku pernah nggak bisa jalan, itu pasti kena fisik sama psikis ya, tapi itu bagian dari hidup. That's life gitu, kita harus jadi kuat, jangan cengeng," ungkap Dul Jaelani saat ditemui di kawasan TB Simatupang, baru-baru ini.
Kala menghadapi masa sulit tersebut, kekasih Tissa Biani ini memiliki cara tersendiri untuk menyalurkan emosinya, yaitu melalui sebuah medium.
"Aku punya medium untuk mengekspresikan," ucapnya.
Baca Juga: 4 Rekomendasi Sarapan di Jakarta Pusat yang Legendaris, Cocok Buat yang Mengurangi Nasi
Medium yang dimaksud tidak dijelaskan lebih lanjut, tetapi dapat diinterpretasikan sebagai seni, musik, atau bentuk ekspresi diri lainnya.
Menurut Dul, hidup adalah sebuah perjalanan yang membutuhkan evaluasi berkelanjutan. Ia meyakini bahwa kemampuan untuk bangkit dari kesulitan merupakan bagian integral dari proses kehidupan.
"Itu bagian dari kehidupan, jadi kita harus bangkit tiap waktu. Aku selalu berprinsip bahwa hidup itu bukan pencapaian, tapi evaluasi dari waktu ke waktu," terangnya.
Putra bungsu Maia Estianty dan Ahmad Dhani ini juga menyoroti kecenderungan manusia untuk terus mengejar pencapaian tanpa henti.
Menurutnya, fokus pada perjalanan dan pembelajaran dari waktu ke waktu jauh lebih penting daripada terpaku pada pencapaian semata.
"Kadang-kadang apa yang kita kejar malah nggak dapet, kalau ngomongin pencapaian nggak akan ada habisnya, kita akan memiliki sesuatu yang kita inginkan, lalu kita ingin lagi ingin lagi," tutup Dul.
Dengan demikian, Dul Jaelani memberikan pesan bahwa hidup adalah sebuah proses yang dinamis, di mana kesulitan dan kebangkitan adalah bagian yang tak terpisahkan.
Ia menekankan pentingnya evaluasi diri dan fokus pada perjalanan hidup, bukan hanya pada pencapaian akhir.