Dukung Iran, Mulan Jameela Salut pada Presiden Prabowo yang Tak Hadiri KTT G7
Gosip

Anggota DPR RI sekaligus penyanyi Mulan Jameela turut berkomentar mengenai konflik Iran vs Israel yang tengah menjadi sorotan dunia.
Melalui unggahan Instagram Story-nya pada Rabu, 18 Juni 2025, Mulan Jameela memberikan pujian atas keputusan Presiden Prabowo Subianto.
Sebab Presiden Prabowo memilih absen dari undangan KTT G7 di Kanada dan justru menemui Presiden Rusia Vladimir Putin.
Baca Juga: Kena Mental Dibully Netizen, Ahmad Dhani Pamer Video Jalan-jalan Bareng Shafeea
Mulan Jameela membagikan sebuah berita online yang melaporkan pilihan Presiden Prabowo tersebut.
Mulan kemudian menyoroti keputusan G7 yang justru membela Israel dan menuduh Iran sebagai biang kerok ketegangan dan teror.
Baca Juga: Jaja Miharja Dapat Tanda Kehormatan dari Presiden Prabowo: Ini Tanggung Jawab Besar
Tuduhan G7 terhadap Iran ini membuat Mulan Jameela geram. "Gak masuk akal. Manipulatif, playing victim!" tulisnya.
Oleh sebab itu, Mulan menilai keputusan Presiden Prabowo untuk tidak menghadiri forum G7 adalah langkah yang tepat.
"Good decision, Mr President!" puji ibu empat anak tersebut.
Sebagai informasi, Presiden Prabowo seharusnya menjadi saksi nikah putra sambung Mulan Jameela, Al Ghazali.
Namun kunjungan kenegaraan ke luar negeri membuatnya tidak dapat hadir.
Setelah berkunjung ke Singapura pada Senin, 16 Juni 2025 yang bertepatan dengan pernikahan Al Ghazali, Presiden Prabowo langsung melanjutkan perjalanan ke Rusia.
Di sana, selain memenuhi undangan Presiden Putin, Prabowo juga menjadi pembicara di St. Petersburg International Economic Forum 2025.
Kunjungan ini sekaligus menegaskan absennya Presiden Prabowo di KTT G7 yang digelar pada hari yang sama, yaitu Selasa, 17 Juni 2025.
Keputusan Presiden Prabowo yang memilih bertemu dengan Presiden Putin ketimbang menghadiri KTT G7 memang menuai pujian.
Media internasional seperti South China Morning Post juga melaporkan pujian terhadap pilihan Presiden Prabowo.
Pilihan tersebut seolah ingin menunjukkan bahwa Indonesia tidak ingin terseret dalam konflik blok geopolitik dan berupaya menjadi mitra bagi semua pihak tanpa pengaruh dari Barat maupun Timur.