Dedi Mulyadi Temui Guru SMPN 2 Subang yang Tampar Murid Pelompat Pagar Sekolah
Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, mengambil langkah proaktif untuk menyelesaikan konflik antara seorang guru SMP Negeri 2 Jalancagak, Kabupaten Subang, dengan orang tua murid yang sempat viral di media sosial.
Insiden tersebut berawal dari sebuah video yang menunjukkan seorang ayah mendatangi sekolah dan memarahi guru laki-laki bernama Rana Setia Putra. Kemarahan orang tua itu dipicu oleh tindakan sang guru yang diketahui menampar anaknya.
Melalui akun Instagram resminya, @dedimulyadi71, Gubernur yang akrab disapa Kang Dedi ini mengunggah dokumentasi pertemuannya dengan Guru Rana dan Kepala Sekolah SMPN 2 Subang.
Baca Juga: Bakso Remaja Gading Ternyata Halal, Pemilik Kecewa Kabar Viral Runtuhkan Usaha Dibangun 35 Tahun
Dalam video tersebut, Dedi menyatakan komitmennya untuk menjadi mediator guna mencari penyelesaian terbaik.
“Hari ini kita bersama Bapak guru dan Kepala Sekolah SMPN 2 Subang, Jalan Cagak, yang kemarin sempat muncul di media sosial,” ujar Dedi Mulyadi.
Baca Juga: Agama Saput Dipertanyakan Usai Pamer Take Away Pork Belly ke Pria Diduga Selingkuhan
Dalam pertemuan itu, Rana Setia Putra secara terbuka mengakui perbuatannya. Tindakannya menampar siswa tersebut disebutkan dilakukan setelah siswa yang bersangkutan kerap melakukan sejumlah pelanggaran disiplin. Pelanggaran itu diantaranya adalah kebiasaan merokok, berkelahi, mengganggu kelas lain, hingga melompat pagar sekolah.
Guru Rana. [TikTok]
Gubernur Dedi menegaskan bahwa dirinya akan mendengarkan kedua belah pihak secara adil.
“Saya sudah mendengarkan apa yang menjadi latar belakangnya, selanjutnya juga nanti saya akan bertemu dengan orang tuanya. Masalah ini harus segera selesai,” tegasnya.
Dedi juga mengingatkan tentang peran sinergis antara pihak sekolah dan orang tua dalam pendidikan anak.
“Saya pikir tugas guru adalah mendidik siswanya, kemudian tugas orang tua juga mendidik anaknya,” lanjutnya.
Guru Rana. [TikTok]
Kasus ini memantik reaksi luas dari masyarakat. Di berbagai platform media sosial, banyak warganet justru menyatakan dukungan terhadap Guru Rana. Mereka menilai tindakan pendisiplinan yang dilakukan masih dalam batas wajar, mengingat latar belakang pelanggaran berulang yang dilakukan oleh siswa.