Bahaya Mengintai Anak Terpapar Video Porno: Otak Terganggu, Trauma Menanti
Me and Moms

Berita mengenai anak laki-laki yang menjadi korban kekerasan seksual teman sekolahnya di Pekanbaru tengah menjadi sorotan publik.
Apalagi, pelaku kekerasan tersebut diduga adalah teman korban yang sama-sama masih duduk di bangku Taman Kanak-Kanak atau TK dan masih berusia 5 tahun.
Baca Juga: Ada Mahalini Hingga Marcell Darwin, 4 Artis Pilih Mualaf Sebelum Menikah
Pelaku diduga kerap memasukkan barang ke anal korban. Kelakuan itu muncul karena terduga pelaku yang masih anak-anak, kerap menonton video dewasa dari ponsel ayahnya.
Dari unggahan keluarga korban yang kini menjadi viral di Twitter atau X, korban kini mengalami perubahan perilaku seperti menjadi mudah emosi dan suka melempar barang.
Korban juga jadi sering menggesek-gesekkan alat kelaminnya kepada si ibu. Atas dasar itu, keluarga korban ingin melapor ke pihak sekolah namun berakhir buntu. Pihak sekolah bahkan diduga mau menutupi kasus tersebut dan malah membela orangtua pelaku.
Baca Juga: Sabrina Chairunnisa Unboxing Sepatu Rp15 Juta Hadiah Baek Hyun Woo untuk Hong Hae In 'Queen of Tears'
Menonton Video Dewasa Bisa Bikin Otak Anak Terganggu? Kemajuan teknologi yang pesat membawa dampak positif dan negatif, salah satunya kemudahan akses terhadap konten digital, termasuk video dewasa.
Dampaknya bagi anak-anak pun bisa sungguh mengkhawatirkan, tak hanya dari sisi moral tetapi juga kesehatan mental dan fisik.
Jurnal JAMA Psychiatry berjudul The Effects of Exposure to Pornography on Children mengungkap beberapa dampak menonton video dewasa seperti:
Kerusakan Struktur Otak Penelitian menunjukkan, paparan pornografi pada anak menyebabkan penyusutan ukuran striatum dan koneksi di korteks prefrontal, area otak yang berperan dalam fungsi kognitif, pengambilan keputusan, dan pengendalian diri.
Distorsi Pandangan Seksual Anak-anak yang terpapar video dewasa berisiko memiliki pandangan seks yang tidak sehat dan tidak realistis. Mereka mungkin menganggap kekerasan dan eksploitasi sebagai norma dalam hubungan seksual.
Perilaku Seksual Berisiko Paparan pornografi dapat memicu rasa ingin tahu dan eksperimen seksual yang tidak sesuai dengan usia. Ini meningkatkan risiko perilaku seksual berisiko, termasuk pelecehan seksual terhadap teman sebaya.
Gangguan Emosi dan Mental Paparan pornografi dapat memicu kecemasan, depresi, rasa bersalah, dan bahkan trauma pada anak. Mereka mungkin mengalami kesulitan bersosialisasi dan membangun hubungan yang sehat di masa depan.