Aset Direktur Operasional FIF Group Setia Budi Tarigan Dikuliti Netizen

Kasus penabrak mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) Cristian Tarigan menyeret nama Direktur Operasional FIF Group Setia Budi Tarigan. Setia budi disebut-sebut merupakan ayah kandung dari Cristian.
Akun X beralamat @Wineasy mengunggah tangkapan layar berisi informasi mengenai tindak-tanduk Cristian yang dianggap melawan kepada orangtuanya.
Bukan cuma itu, akun tersebut juga mengupas aset yang dimiliki Setia Budi Tarigan di sejumlah daerah di Indonesia.
Baca Juga: Viral Sosok Marshanda Putri Dikritik usai Bercandai Kabar Duka Argo
"Si pelaku itu anak nomor 2. Dan emang sifatnya songong banget dan ngelawan orangtua. Tipikal anak manja yang nggak bisa apa-apa. bertahan hidup karena ada harta orangtua," bunyi dalam percakapan yang diunggah.
"Aset orangtuanya ada-dimana-mana, termasuk Bali. Kampung orangtuanya di daerah sekitaran namo ukur atau namorambe arah mau ke Berastagi, Sumaytera Utara," tambahnya.
Sebelunya diberitakan, Setia Budi Tarigan, Direktur Operasional FIF Group mendadak viral. Cristian Tarigan, diduga anak Setia Budi, bikin heboh gegara menabrak mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) Argo Ericko Achfandi hingga meninggal.
Baca Juga: Direktur FIF Group Setia Budi Tarigan Tegaskan Anaknya Tak Kabur Usai Tabrak Argo Ericko Hingga Meninggal
Tangkap layar percakapan yang menguliti karakter Cristian tarigan dan aset kekayaan Setia Budi Tarigan. [X]
Penelusuran Indopop, Budi Setiadi Tarigan diketahui menduduki jabatan sebagai Direktur Operasional FIF Group, unit usaha ASTRA.
Dia telah bekerja di FIF Group selama 19 tahun, dan terakhir menduduki kursi basah sebagai direktur. 6 tahun hingga sekarang ia menjabat sebagai direktur operasional.
Gaji seorang direktur di Indonesia sangat bervariasi tergantung pada posisi, industri, dan ukuran perusahaan.
Gaji Direktur Hingga Puluhan Juta
Cristian Tarigan dengan mobil BMW yang ringsek pasca menabrak mahasiswa UGM Argo Ericko Achfandi. [X]
Secara umum, gaji pokok direktur bisa berkisar antara Rp 17 juta hingga Rp 38 juta per bulan. Namun demikian, gaji direktur bisa jauh lebih tinggi, bahkan mencapai ratusan juta hingga miliaran rupiah per bulan.
Terutama untuk direktur di perusahaan besar atau di industri tertentu seperti keuangan atau sektor perbankan.
Sebelumnya diberitakan, Argo Ericko Achfandi tewas ditempat setelah ditabrak mobil mewah jenis BMW milik Cristian Tarigan, diduga anak dari Setia Budi Tarigan.
Diduga Cristiano berada dalam pengaruh alkohol sata mengendarai mobil.
Nama ayahnya, Setia Budi Tarigan, langsung ramai dibicarakan. Sebuah unggahan di media sosial X (dulu Twitter), seorang pengguna akun bernama @noturbro_ menyebarkan tangkapan layar profil LinkedIn yang diduga milik Setia Budi.
Akun ini menginformasikan kalau Setia Budi Tarigan bekerja di Jakarta.
"Ini bapaknya Christian kerja di Jakarta kalau gue liat dari LinkedIn. Logiknya lebih deket dia mengunjungi keluarga Argo yang juga di Jakarta daripada dia jauh-jauh ke Jogja membela anaknya. Nirempati maksimal," tulisnya.
Hingga saat ini, belum ada pernyataan resmi dari keluarga Christiano ataupun dari FIFGroup.
Argo Ericko Achfandi, mahasiswa UGM yang meninggal dunia ditabrak Cristian Tarigan, diduga anak dari Direktur Operasional FIF Group Setia Budi Tarigan. [X]
Namun nama Setia Budi Tarigan yang terseret dalam pusaran kasus ini membuat netizen menuntut lebih dari sekadar diam. Publik ingin melihat itikad baik, empati, dan rasa tanggung jawab moral dari keluarga pelaku—bukan untuk menggantikan kehilangan yang tak tergantikan, melainkan untuk menghormati duka keluarga Argo yang masih begitu segar dan pedih.
Tagar seperti #KeadilanUntukArgo dan #UsutTuntasKasusBMW pun bergema di berbagai lini media sosial.
Suara-suara masyarakat terus mengalir, menuntut agar kasus ini diusut dengan terang, tanpa bayang-bayang intervensi kekuasaan atau pengaruh dari siapa pun—karena setiap jiwa yang hilang, apalagi dengan cara seperti ini, layak mendapatkan keadilan yang seutuhnya.