Anak Jadi Salah Satu Alasan Ahmad Dhani Bisa Nangis
Me and Moms

Dul Jaelani mengungkapkan sisi lain sang ayah, Ahmad Dhani, yang ternyata memiliki hati melankolis.
Saat menjadi bintang tamu di acara "FYP" Trans7, Dul diminta menilai beberapa sifat ayahnya, salah satunya apakah Ahmad Dhani termasuk pria cengeng.
"Bukan cengeng, melankolis kali ya," ujar Dul, dikuti pada Jumat (25/4/2025).
Baca Juga: Pernah Ditabrak Pemabuk, El Rumi Ingat Posisi Ahmad Dhani dan Maia Estianty
Dul menjelaskan bahwa di balik imej gahar Ahmad Dhani di depan publik, terdapat sisi sensitif yang jarang terlihat.
"Kalau di depan publik kan gahar. Kalau berduaan ya..., nggak mungkin orang yang bisa bikin lagu Risalah Hati nggak punya hati melankolis," sambungnya.
Dul juga menceritakan beberapa momen ketika melihat ayahnya menangis.
Baca Juga: Ahmad Dhani Ngotot Lakukan Direct License, Anji Beri Dukungan
"Pernah nangis sekali waktu almarhum Gusdur meninggal. Dua kalinya pas nonton Queen di Singapura, lagu pertama langsung nangis," ungkapnya.
Namun momen yang paling menyentuh adalah ketika Ahmad Dhani menangis saat mengucapkan selamat ulang tahun untuk putrinya, Safeea, pada Februari 2019.
Kala itu, Ahmad Dhani sedang menjalani sidang kasus pencemaran nama baik di Surabaya.
"Ayah emang sayang banget sama anak-anaknya, wajar kalau nangis soal anak, tapi itu yang aku lihat," tutur Dul.
Putra bungsu Ahmad Dhani dan Maia Estianty tersebut menegaskan pula bahwa rasa sayang Ahmad Dhani kepada anak-anaknya adalah alasan utama di balik air matanya.
"Banyak orang anggap ayah pas Dewa udah suksesnya. Ayah sudah melewati rintangan luar biasa, satu sisi aku juga bangga punya ayah Ahmad Dhani," pungkas Dul.
Di sisi lain, Ahmad Dhani kini kembali berhadapan dengan hukum setelah mengganti nama belakang Rayen Pono menjadi 'Porno'.
Rayen telah melaporkan Dhani ke Bareskrim Polri dan ke Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD).
Pasalnya Dhani tidak hanya 'typo' saat menuliskan nama Rayen Pono, tetapi juga mengucapkannya langsung saat diskusi UU Hak Cipta Lagu beberapa waktu lalu.