Akui Sulit Jatuh Cinta, Dwi Andhika Sudah Anggap Chika Jessica 'Rumah'
Gosip

Aktor Dwi Andhika mengungkapkan alasan di balik kegagalan asmaranya dalam perbincangannya dengan Fadi Iskandar.
Pria berusia 39 tahun ini mengaku membutuhkan waktu yang sangat lama dalam proses pendekatan.
"Ketika orang itu maju terus, udah memberikan yang terbaik, gue-nya masih santai banget," ungkapnya.
Baca Juga: Chika Jessica Nangis Raffi Ahmad Singgung Kematian Usai Bantu Biaya Berobat Ibu
Dwi Andhika bahkan pernah mendekati salah satu mantan kekasihnya selama tiga tahun sebelum akhirnya berpacaran.
Dwi Andhika menyadari bahwa perasaannya seringkali terlambat muncul. "Tapi akhirnya ketika orang itu udah mundur, baru di situ gue merasakan cinta," ungkapnya.
Baca Juga: Cerita Dwi Andhika Dikomen Tak Tahu Diri Usai Comeback Main Sinetron Lagi
Keterlambatan itulah yang membuatnya masih melajang. Meski begitu, Dwi Andhika bersyukur keluarganya tidak pernah mendesaknya menikah.
"Gue dibesarkan dalam keluarga yang sangat liberal sekali, kayak satu pun nggak ada yang berani mempertanyakan," tuturnya.
Pesan utama dari keluarga Dwi Andhika adalah, "Yang penting lu bahagia, udah itu aja."
Soal pernikahan, Dwi Andhika berpandangan lebih dalam dari sekadar formalitas. Ia pun merasa belum selesai dengan dirinya sendiri.
"Gua ngerasa belum kelar dengan journey gua sendiri. Itu (pernikahan) akan menjadi tujuan gua, tapi bukan goals gua," jelasnya.
Menariknya, Dwi Andhika merasa nyaman dengan Chika Jessica sang mantan yang baginya adalah "rumah".
"Ternyata yang namanya rumah itu bukan berbentuk bangunan, tapi rumah tentang seseorang. Iya, sama Chika, gua ada di rumah gua," bebernya.
Dwi Andhika menyebut hubungan mereka sebagai HTS atau Hubungan Tanpa Stres.
Terkait kemungkinan lamaran, jawaban bersedia dari Chika Jessica saat ditanya Rian Ibram sempat membuatnya terkejut.
Dwi Andhika mengaku selama ini takut ditolak. Kendati begitu, Dwi Andhika masih pikir-pikir untuk mengajak Chika Jessica menikah sungguhan.
"Gue meyakini kalau pernikahan bukan soal ceremony, paper, tapi kesiapan mental kita," pungkasnya.