Ahmad Sahroni Optimis Presiden Prabowo Bakal Hentikan Penambangan Nikel di Raja Ampat
Gosip

Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Ahmad Sahroni, secara blak-blakan menyuarakan keprihatinannya mengenai penambangan nikel di Raja Ampat.
Dalam podcast Close The Door di kanal YouTube Deddy Corbuzier yang tayang pada Selasa, 10 Juni 2025, Sahroni menyinggung adanya "orang kuat" di balik perizinannya.
"Yang pasti yang punya orang kuat. Pertanyaannya, siapa yang kasih izin ini?" tanya Ahmad Sahroni.
Baca Juga: Sabrina Chairunnisa Unboxing Sepatu Rp15 Juta Hadiah Baek Hyun Woo untuk Hong Hae In 'Queen of Tears'
Ahmad Sahroni menilai Raja Ampat seharusnya dilindungi sebagai destinasi wisata unggulan dunia, bukan malah dieksploitasi untuk pertambangan.
Sahroni juga menyayangkan keputusan pemerintah daerah maupun pusat yang sejak tahun 2017 telah memberikan izin untuk 'merusak' keindahan Raja Ampat.
Baca Juga: El Rumi Minta Izin Deddy Corbuzier Duel Tinju Lawan Azka
Meski izin penambangan diberikan di era kepemimpinan Presiden Jokowi, Ahmad Sahroni berharap Presiden Prabowo dapat menghentikannya.
"Saya berharap ini bukan hanya di-stop sementara, tapi di-stop permanen," tegasnya.
Sahroni menawarkan solusi alternatif bagi perusahaan yang sudah terlanjur mengantongi izin, yaitu dengan memindahkan lokasi tambang ke tempat lain.
"Minimal kalau mereka udah pegang izin, ditukar saja di tempat yang lain agar dia juga tidak rugi. Itu kan lebih bijak,"ujarnya.
Keyakinan Ahmad Sahroni akan adanya "orang kuat" dibuktikan dengan perubahan pernyataan dari Bupati Raja Ampat, Orideko Burdam.
Sebelumnya, Burdam mengaku tidak tahu mengenai perizinan penambangan yang disebutnya berasal dari pemerintah pusat.
Namun kini Burdam mendadak memberikan pernyataan bahwa penambangan sebaiknya tidak ditutup.
"Kenapa akhirnya sekarang dia berubah? Ada sesuatu yang mengubah pikirannya. Karena bisa saja ditelepon," sentil Ahmad Sahroni.
Melihat berbagai pihak telah bersuara, Ahmad Sahroni optimis Presiden Prabowo akan segera membuat kebijakan yang menghentikan penambangan di Raja Ampat.
"Pak Presiden Prabowo, kalau udah rakyat yang ngomong, pasti didengerin. Apalagi Raja Ampat," tutupnya.